Momen Mengharukan Saat Badak Putih Jantan Terakhir di Dunia Akhirnya Punah

Sudan mati bersama harapan para penyayang binatang untuk melanjutkan keberadaan badak putih jantan diambang kepunahan. Kini, para peneliti berusaha menerapkan teknik IVF yang digunakan manusia kepada badak. Akankah berhasil?

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Zhacaria Mutai saat berpamitan dengan badak putih jantan bernama Sudan. Foto dari sini

Salah satu hal paling menyedihkan di dunia ini adalah saat mengetahui seseorang atau pun suatu hal yang sangat dicintai tak akan hadir lagi di dunia ini. Kesedihan ini lah yang tengah dirasakan para pencinta satwa dari seluruh dunia khususnya Zacaria Muthai.

Zacaria Muthai merupakan sosok yang selalu merawat badak putih jantan terakhir di dunia yang diberinama Sudan. Selama Sudan hidup, Zacaria lah yang memberi makan dan membantu Sudan berjalan di area Taman Nasional Ole Pejeta Wildlife Kenya. Namun sangat disayangkan, badak putih jantan ini akhirnya mati setelah mengidap penyakit komplikasi.

Di usianya yang ke-45, Sudan mengalami penurunan fungsi otot dan tulang yang membuatnya tak mampu berdiri. Belum lagi ditambah luka-luka yang terus menyebar di sebagian tubuhnya, membuat dia harus dikawal ketat dan perhatian serius para petugas Ole Pejeta Wildlife Kenya.

Keadaan Sudan yang begitu memprihatinkan ini membuat tim dokter OI Pejeta Conservancy dan Dinas Alam Liar Kenya memutuskan untuk menyuntik mati. Menyedihkan, tapi jika terus bertahan pun, Sudan tak akan mampu, malah dia akan terus kesakitan.

Baca juga: Harimau Sumatera, harimau terakhir di Indonesia

foto dari sini

Sudan lahir di Afrika Tengah tepatnya di Uganda. Dia lahir di antara 500 badak putih lainnya. Keberadaan badak putih di wilayah Uganda, Sudan, dan Chad perlahan hilang menyusul maraknya kasus perburuan dan penggunaan cula badak sebagai obat di China pada tahun 1970 dan 1980.

Lalu, sekitar 20-30 ekor badak yang tersisa di Republik Demokratik Kongo akhirnya harus mati dibunuh dalam pergolakan yang terjadi di Kongo pada tahun 2000an. Dan pada tahun 2008, badak putih dinyatakan punah di alam liarnya.

Meski demikian, masih ada secercah harapan untuk melanjutkan keturunan. Harapan itu ada pada Sudan, badak putih jantan yang lahir pada 1973 dan tinggal di kebun binatang Dvůr Králové Zoo, di Republik Ceko.

Hingga pada 2009, Sudan dipindahkan ke Kenya. Kepindahan Sudan ke Kenya ini bertujuan untuk mempertahankan eksistensi badak putih yang ada.

Selama dipindah ke Kenya, badak putih jantan ini merupakan bagian dari proyek ambisius para pelindung satwa. Sudan didatangkan dari Czech Zoo dengan tujuan untuk bereproduksi bersama dua badak putih betina. Mereka adalah anak perempuan bernama Najin dan cucu perempuan bernama Patu.

Malang, sebelum berhasil membuahi satu dari kedua badak putih betina, Sudan mati. Kematian Sudan berarti menjadi kepunahan keberadaan badak putih di dunia. Meski demikian, para ilmuwan tak menyerah begitu saja.

Baca juga: Pemindahan hiu paus berau ke ANCOL

Sejak tahun 2015 silam, ilmuwan telah melakukan eksperimen dengan program bayi tabung atau dalam istilah medis disebut IVF (In Vitro Fertilization).

Para peneliti dari Berlin dan San Diego mengumpulkan sample DNA badak putih dari berbagai negara termasuk milik Sudan. Sample DNA tersebut akan digunakan untuk menciptakan embrio yang kemudian akan ditanamkan pada rahim dua badak putih betina yang masih tersisa. Teknik yang dilakukan ini persis seperti yang dilakukan pembuatan bayi tabung untuk manusia.

Namun, pihak peneliti merasa pesimis. Karena kemungkinan besar, Najin dan Patu akan mati sebelum teknik IVF ini berhasil disempurnakan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU