Patah hati selalu sukses mengubah Kamu jadi seseorang yang bukan dirimu.
Kamu yang tadinya periang, bahagia dan ceria, bisa tiba-tiba aja berubah jadi orang yang murung, kasar dan nggak peduli. Dan itu karena persoalan sakit hati.
Konon katanya, obat terampuh buat orang patah hati itu adalah traveling. Percaya atau nggak, setelah tahu hal ini Kamu pasti percaya kalau traveling emang obat ampuh buat ngobatin sakit hati.
Saat patah hati, Kamu biasanya lebih suka mengurung diri di kamar kan? Malas bertegur sapa sama orang, dan lebih memilih menghabiskan waktu sendiri buat menangisi kepergian si doi yang lebih milih orang lain.
Coba deh, pergi traveling ke tempat baru yang belum pernah Kamu datengin. Kamu akan tahu bahwa banyak banget orang di luar sana yang bisa Kamu temui. Dan nggak cuma dia aja yang ada di dunia ini. Dengan gitu, Kamu lebih terbuka untuk bisa menceritakan kesedihanmu ke orang lain dan perlahan ngelupain sakit hati.
Traveling ke tempat-tempat baru memungkinkan Kamu ketemu sama banyak orang asing atau warga lokal. Cobalah untuk mengobrol dengan mereka, dan Kamu bakal mendapatkan sebuah pelajaran dari mereka. Meskipun mungkin pelajaran itu nggak ada hubungannya sama masalah sakit hatimu.
Kalau Kamu mau, dan mereka juga nggak keberatan ceritain aja masalah patah hatimu. Mungkin mereka bisa ngasih Kamu nasehat dan pendapat dari sudut pendang yang beda. Dengan gitu, Kamu nggak sibuk dengan pikiran-pikiran Kamu sendiri.
Kamu pikir nggak akan ketemu hujan selama di perjalanan, tapi ternyata malah ketemu badai. Kamu marah karena nggak ada persiapan bawa jas hujan, jadi basah semua deh! Tapi di sinilah Kamu akan belajar, bahwa dalam hidup Kamu perlu belajar untuk bersiap atas segala hal buruk.
Begitu juga hatimu, yang harus siap patah hati kapan aja. Namanya juga hidup, nggak ada yang tahu besok bakal terjadi apa. Jadi, hati juga perlu disiapin buat ngadepin hal-hal yang buruk dan nyakitin!
Kamu sedih karena gebetanmu jalan sama temen deketmu, atau karena diselingkuhi pacar? Saat traveling Kamu mungkin bakal ketemu sama orang yang patah hati karena baru aja kehilangan orang tuanya, kehilangan rumahnya gara-gara kebakar, atau ketemu orang yang tetep bahagia padahal nggak punya bagian tubuh yang lengkap.
Di situ Kamu bakal merasa kalau masalahmu bukanlah apa-apa dibanding masalah orang di luar sana. Dan Kamu akhirnya bisa sedikit demi sedkit menerima rasa sakit hatimu, dan berkomitmen untuk menyembuhkannya secepat mungkin.
Ini udah dibuktiin sama penelitian ilmiah dari Thomas Gilovich, seorang profesor psikologi di Cornell University yang sudah mempelajari masalah uang dan kebahagiaan selama lebih dari dua dekade. Menurut profesor ini sih, cara untuk menjadi bahagia adalah dengan mencari pengalaman yang membekas di hati. Dan salah satunya dengan traveling.
Kamu akan sedikit demi sedikit ngelupain rasa sakit hatimu saat traveling. Mungkin karena secara nggak langsung Kamu mulai ngerasain kebahagiaan saat bertemu banyak hal selama di perjalanan.
Traveling akan membuatmu sibuk untuk membahagiakan diri sendiri. Nggak perlu banyak berpikir soal orang lain, apalagi doi yang udah nyakiti hatimu. Kamu juga jadi lebih bisa mengenal dirimu. Dari sini Kamu bakal lebih tahu, apa yang bisa membuat Kamu bahagia.
Dan mungkin sesekali Kamu akan merasa betapa konyolnya dirimu yang udah nangis sesenggukan demi seseorang yang sebetulnya nggak menghargai Kamu.
Karena untuk sembuh dari patah hati, Kamu memang harus memberi waktu untuk dirimu sendiri terlebih dahulu. Biarkan dia menghabiskan jatah kesedihannya, lalu setelah itu bangkit.
Kalau cuma mengruung diri di kamar, Kamu nggak bakal bisa menyadari kalau ternyata dunia ini luas. Dan ternyata di luar sana ada banyak hal yang bisa dinikmati. Bukan cuma sekadar menikmati kenangan sama si mantan.
Bandingkan jika Kamu menghabiskan waktu patah hatimu untuk traveling. Kamu akan merasa kalau Kamu hanyalah seorang manusia kecil bagai butiran debu yang nggak ada artinya. Apalagi masalahmu yang nggak ada sebesar butiran atom. Jadi, urusan patah hati bukan lagi masalah yang “besar”.
Kalau di kamar cuma ingat kenangan mantan, Kamu malah bakal nangis mulu. Kalau traveling, Kamu bakal mengalami banyak perjuangan. Entah perjuangan cari tiket lagi karena ketinggalan pesawat, kehabisan duit, bingung cari destinasi karena baru pertama kali datang. Atau juga pas Kamu kehabisan kamar hotel dan harus tidur nebeng di rumah warga, susah cari toilet, kena scam dan banyak perjuangan lainnya.
Sibuk menaklukkan perjuanganmu sendiri saat traveling, bakal bikin Kamu lupa sama rasa patah hatimu. Boro-boro keinget mantan, mikir diri sendiri aja udah pusing. Ya kan?
Saat traveling jauh dari rumah, Kamu pasti akan merindukan orang ttua dan sahabat-sahabatmu. Mereka juga yang bakal khawatir saat Kamu mengalami hal buruk saat traveling. Seperti misalnya Kamu kehabisan duit, merekalah yang bingung kasih transferan buat Kamu.
Dari sini Kamu akan ngerasa banget kalau merekalah orang yang sebetulnya lebih berharga buat hidup Kamu. Bukan si gebetan yang udah nyakitin Kamu. Jadi buat apa juga Kamu mikirin dia yang nggak peduli padamu, sedangkan masih lebih banyak orang yang peduli sama Kamu. Yaitu orang tuamu dan sahabat-sahabatmu.
***
Setiap orang pasti bakal mengalami yang namanya sakit hati. Tapi setiap orang juga berhak bangkit dengan cara mereka sendiri. Kalau Kamu memang suka traveling, ya sudah pergilah traveling untuk menyembuhkan sakit hatimu. Nggak perlu sembunyi, justru Kamu harus lebih banyak melihat dunia luar saat patah hati. Biar hatimu lebih legowo dan bisa sembuh lebih cepat.