Sebelum naik pesawat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, baik dari segi cek perlengkapan hingga kondisi kesehatan ketika akan menaiki pesawat.
Namun ada pula anjuran yang beredar bahwa ada beberapa pantangan yang harus dihindari sebelum naik pesawat, salah satunya adalah minum kopi.
Perihal jangan meminum kopi sebelum naik pesawat rupanya bukan merupakan larangan. Dolly R.D Kaunang, Sp.JP, Sp. KP, dokter spesialis penerbangan, menyatakan bahwa tak ada larangan khusus meminum kopi sebelum penerbangan.
Meski tak ada larangan, namun dokter Dolly menyarankan untuk mencermati kapan waktunya untuk meminum kopi dan tidak meminum kopi.
Dokter yang jadi bagian dari Kolegium Kedokteran Penerbangan Indonesia itu membenarkan bahwa kopi punya efek tertentu. Secara khusus, akan lebih terasa bagi mereka yang bukan peminum kopi rutin.
Kopi mengandung kafein. Sementara itu, kafein sendiri diketahui mendorong efek diuretik ringan. Efek diuretik adalah sesuatu yang mendorong produksi dan ekskresi urine ataupun cairan lain dari tubuh.
Minum beberapa cangkir kopi dapat saja mendorong meningkatnya produksi urine. Atau, secara sederhana, orang akan lebih mudah buang air kecil.
Jadi yang menjadi pertimbangan di sini, bukan jangan meminum kopi sebelum naik pesawat, melainkan memerhatikan durasi waktu ketika minum kopi atau durasi perjalanan penerbangan pesawat.
Dokter Dolly juga memberi catatan soal durasi perjalanan penerbangan. Baginya, untuk jarak perjalanan yang berdurasi pendek—misalkan 1-2 jam, minum kopi mungkin tidak terlalu berpengaruh.
Sebaliknya, jika seorang penumpang sedang merencanakan perjalanan dengan durasi panjang, penting untuk mengatur urusan minum kopi. Bukan saja untuk persoalan minum kopinya saja, tapi juga terkait durasi kebutuhan waktu istirahat atau hal-hal lainnya.
Berdasar penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minum kopi sebelum naik pesawat bukanlah sesuatu yang terlarang. Namun, imbauan ‘berbahaya minum kopi’ disertai dengan konteks, situasi, dan penjelasan tertentu.
Bila Anda punya kondisi tertentu, semisal gangguan jantung atau persoalan pencernaan dengan kepekaan terhadap kafein, Anda bisa mempertimbangkan untuk tidak mengonsumsinya.