Sate memang kuliner yang sudah familiar bagi orang Indonesia. Biasanya, terbuat dari daging ayam atau kambing yang dibumbui dengan bumbu kecap atau bumbu kacang. Ukurannya pun biasanya kecil dengan empat potong daging dan ditusuk dengan tusukan sate terbuat dari bambu. Tapi, jika Anda datang ke Kedai Sate Klatak Pak Pong di Yogyakarta Anda akan melihat hidangan sate yang sangat berbeda dari biasanya.
Di Kedai Sate Klatak Pak Pong Anda akan menemui sate yang ukurannya jumbo, lebih besar dan lebih panjang. Bukan hanya itu saja, Anda juga akan merasa pangling dengan rasa satenya sebab sate klatak ini bukan disajikan dengan sambal kecap atau kacang, melainkan kuah gulai yang berwarna kuning menggugah selera.
Yang membuat sate ini berbeda dari sate biasanya adalah karena sang pemilik kedai menggunakan jeruji besi sebagai tusuk satenya. Alasannya, besi bisa mengantarkan panas, sehingga ketika dijadikan tusuk sate, daging sate bisa matang dengan sempurna hingga ke dalam daging.
Sehingga pembeli bisa merasakan tekstur daging kambing yang juicy. Tekstur inilah yang membuat banyak orang datang ke kedai ini untuk menikmati sate klatak.
Sebelum dibakar, biasanya sate hanya dibumbui dengan merica dan garam saja. Meskipun begitu, rasanya benar-benar bikin ketagihan.
Uniknya, karena ukurannya yang besar dan panjang, pemilik kedai hanya menyediakan dua tusuk sate dalam satu porsi sate klatak. Biasanya dijual dengan harga terjangkau sekitar Rp20 ribu saja.
Sensasi menyantap sate ini benar-benar berbeda. Unik, karena menggunakan kuah gulai. Jika ingin memadukan rasa bumbu kecap, kuah gulai dan sate klatak, Anda juga bisa pesan bumbu kecap ke pemilik kedai. Dijamin setelah merasakan hidangan ini Anda akan ketagihan.
Selain sate klatak, kedai ini juga memiliki menu lain yang tak kalah menarik, seperti tongseng, tengkleng dan gulai.
Datanglah ke Jalan Imogiri Timur Km. 10, Wonokromo, Pleret, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Kedai ini tutup hingga pukul 23.30 WIB.