Saat Nasi Goreng Indonesia Menjadi Nasi Koreng

Tak banyak yang tahu, nasi goreng Indonesia ternyata populer di luar negeri. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kuliner satu ini mudah diterima lidah masyarakat dunia.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Sebuah restoran Thailand di dekat Harvard University, Amerika Serikat, belum lama ini ramai jadi perbincangan warganet Indonesia di sosial media. Bukan karena kelezatan menunya, namun karena ‘kecelakaan’ yang menggelikan. Restoran ini menyajikan berbagai menu masakan Asia, termasuk nasi goreng Indonesia.

Lucunya, bukan tulisan ‘nasi goreng’ di daftar menu mereka, tapi ‘nasi koreng’. Hal menggelikan ini dipotret seorang warga Indonesia yang kebetulan tinggal di dekat restoran.

Baca juga: Sosok ini yang mempopulerkan gado-gado Indonesia di luar negeri

Daftar menu restoran Thailand tersebut, nasi goreng menjadi nasi koreng.

Dalam deretan menu nasi goreng yang mereka sediakan, terdapat menu ‘Nasi Koreng (Indoesian Fried Rice)’.

Kesalahan penulisan yang fatal, karena koreng menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ‘luka yang bernanah dan membusuk; borok’.

Bagi warga setempat maupun warga negara lain mungkin tak jadi masalah, tapi bagi orang Indonesia, hal ini cukup menggelikan dan bisa saja mengganggu selera makan.

Si penyusun daftar menu itu nampaknya memang kurang cermat, kata ‘Indonesia’ juga salah ditulisnya menjadi Indoesian (tanpa huruf ‘n’ setelah huruf ‘o’).

Populernya nasi goreng Indonesia di luar negeri

Di luar hal menggelikan yang dilakukan restoran Thailand di atas, realitanya nasi goreng Indonesia memang cukup populer di luar negeri.

Omurice, nasi goreng ala Jepang.

Pada dasarnya, olahan masakan nasi yang digoreng tak hanya ada di Indonesia. Di Thailand misalnya, ada nasi goreng yang ditempatkan dalam nanas. Di Tiongkok, ada nasi goreng Yang Chow yang juga populer di berbagai negara. Korea Selatan juga tak mau kalah dengan nasi goreng Kimchi-nya. Nasi goreng Kimchi adalah nasi goreng dengan tambahan Kimchi. Warnanya merah, menunjukkan bahwa nasi goreng ini memiliki cita rasa pedas dan sedikit asam. Atau ada pula omurice dari Jepang, di mana telurnya tidak diorek di wajan tetapi didadar dan dipakai untuk membungkus nasi goreng.

Nasi Goreng Kimchi dari Korea Selatan.

Di tengah persaingan sengit nasi goreng berbagai negara, tingginya popularitas nasi goreng Indonesia di luar negeri dianggap karena memiliki ciri khas tersendiri.

Nasi goreng Indonesia memakai bumbu yang lebih tajam. Tak hanya itu, nasi goreng Indonesia masih ada ragamnya lagi.

Nasi goreng di Indonesia memiliki berbagai varian resep dan isian. Ada nasi goreng ayam, nasi goreng seafood, nasi goreng kambing, nasi goreng telur dan lain-lain. Semua memiliki penggemarnya tersendiri.

Baca juga: Quiz kepribadian berdasar kuliner yang disukai

Nasi goreng babat Semarang.

Untuk bumbu yang menyertainya, tiap daerah juga memiliki ciri khas. Ada nasi goreng Aceh, karena memakai bumbu-bumbu khas Aceh, nasi goreng Padang dengan kecap yang lebih sedikit dan lebih pedas, nasi goreng Jawa yang memakai babat seperti di Semarang, dan lainnya.

Mahalnya harga nasi goreng Indonesia di luar negeri

Borobudur Ristorante, restoran yang menjual nasi goreng Indonesia di Italia. Sumber foto

Di Indonesia, harga seporsi nasi goreng di pedagang kaki lima biasanya berkisar sepuluh – belasan ribu rupiah. Di luar negeri, harganya melonjak berkali-kali lipat. Di Salzburg, Austria misalnya, seporsi nasi goreng dihargai 11,90€ atau sekitar 200 ribu Rupiah dengan nilai tukar sekarang. Di Amerika serikat, harganya berkisar 10 – 20 USD.  Di Belanda, harganya sedikit ‘terjangkau’, yaitu 10€ untuk nasi goreng, nasi rames dan telur.

Hal ini tentu terkait dengan ketersediaan bahan asli yang tidak mudah didapatkan di luar negeri.

Berikut informasi terkait nasi goreng Indonesia yang kami rangkm dalam infografik:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU