Gunung Semeru resmi dibuka kembali untuk aktivitas pendakian, Rabu, (4/4). Pada hari pertama pembukaan, tercatat 38 orang yang melakukan pendakian.
“Ada 38 pendaki, saya belum cek tapi dari Malang ada,” ujar Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah Ranupani, Agung Siswoyo dikutip dari hasil interviewnya dengan detikTravel, Rabu (4/4/2018).
Untuk pendakian ke Gunung Semeru dapat memesan melalui booking online di website resmi Bromo Tengger Semeru.
“Sekarang pendakian Gunung Semeru sudah tidak bisa on the spot lagi, harus melalui booking online,” tambahnya.
Para pendaki harus membawa surat kesehatan saat registrasi di pintu masuk Gunung Semeru. Untuk hal tersebut, pendaki kini dimudahkan karena sudah terdapat pelayanan kesehatan 24 jam di Ranu Pani dari Rumah Sakit Bhayangkara, Lumajang.
“Dulu kan ada saja alasan tidak bawa surat kesehatan dan selain itu surat kesehatannya harus real time 1 hari sebelum mendaki. Sekarang sudah ada di Ranu Pani, jadi bisa dilakukan di sana,” jelas Agung.
Toilet basah kini sudah tersedia di kawasan Ranu Kumbolo, menggantikan toilet kering sebelumnya. Toilet basah, artinya toilet yang menyediakan air untuk bilas.
Total, terdapat 6 bilik toilet basah di kawasan Ranu Kumbolo.
Dulu di Semeru hanya ada toilet kering dan sempat viral karena kebersihannya yang tidak terawat.
“Yang buat toilet basah itu pihak taman nasional, tapi yang jaga di sana adalah paguyuban PKL (Pedagang Kaki Lima),” katanya.
Agung menambahkan, terdapat sekitar 18 PKL di kawasan Gunung Semeru. Pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ingin menggandeng mereka, seperti salah satunya untuk menjaga toilet basah.
“Mereka juga yang mengangkut air dan membersihkannya. Nanti ada kontribusinya, tapi masukan dari kami tidak lebih dari Rp 5 ribu,” pungkas Agung.