Pulau Lembeh, Wisata Bahari Sulawesi Utara yang Sudah Go Internasional

Pulau Lembeh, primadona wisata bahari di Sulawesi Utara yang kini mulai banyak dilirik wisatawan lokal bahkan mancanegara. Intip keindahannya di sini!

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

BPS Kota Bitung pada tahun 2014 lalu merilis data yang menyatakan bahwa Pulau Lembeh secara resmi memiliki 92 spot selam. Itulah alasan mengapa Pulau Lembeh menjadi salah satu destinasi paling diminati di Manado, Sulawesi Utara. Meski namanya tidak setenar Bunaken, namun keindahan yang ditawarkannya tak kalah indah sama sekali.

Bahkan seperti yang dilansir dari Mongabay, Gideon Ganda yang bertugas sebagai Operation Manager di Froggies Dive Resort mengatakan bahwa setiap harinya ada sekitar 20 wisatawan mancanegara yang datang ke resortnya. Alasannya karena mereka ingin melihat langsung keindahan alam bawah laut di Selat Lembeh. Ini bukti bahwa nama Pulau Lembeh memang tak bisa disepelekan.

Untuk para pelancong yang ingin tahu seperti apa indahnya Pulau Lembeh ini, berikut ulasannya.

Baca juga : 7 Wisata Manado yang Tak Kalah dari Bunaken

Pulau Lembeh dengan 92 titik selamnya dihuni oleh setidaknya 300 famili binatang bawah laut

Penampakan frogfish di Pulau Lembeh, Manado. Foto oleh @lovetheocean_photography

Memiliki titik selam yang banyak menjadi salah satu kelebihan Pulau Lembeh. Dengan titik selam sebanyak ini Selat Lembeh dihuni setidaknya oleh 300 famili binatang bawah laut dengan puluhan ribu spesies di dalamnya. Adapun spesies yang paling jadi primadona di Selat Lembeh ini adalah mini octopus. Spesies lain yang juga tak kalah menarik di antaranya nudibranch, flamboyant sotong, pigmy seahorse, hingga hairy frogfish.

Wisatawan bsia sewa perahu nelayan di area dermaga. Foto oleh @myself_jouna

Biasanya untuk berkeliling pulau dan menyambangi beberapa spot selam, wisatawan dapat menyewa kapal nelayan yang sedang berlabuh di sekitar dermaga pulau. Untuk sekali jalan biasanya harga yang dipatok sekitar Rp200.000 – Rp300.000. Penting untuk melakukan negosiasi harga terlebih dahulu agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Pesona hutan mangroove yang tak kalah menarik dari panorama bawah laut

Hutan mangroove di Pulau Lembeh. Foto oleh @yovanokoroh

Beberapa wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lembeh juga tertarik dengan hutan mangroove-nya yang hijau dan lebat. Biasanya area ini dimanfaatkan untuk area berfoto, atau sekadar jalan santai sambil menghirup udara segar yang jauh dari polusi udara. Menyusuri jalanan yang terbuat dari kayu lebih dalam, wisatawan akan melihat laut yang diapit oleh dua bukit. Spot ini juga jadi spot favprit untuk berfoto para pengunjung.

Berfoto di area hutan mangroove. Foto oleh @elganvia

Untuk masuk ke akwasan hutan mangroove ini wisatawan hanya dikenakan biaya sebesar Rp2.500 saja. Cukup murah megingat pengelola hutan mangroove ini juga sudah memberikan beberapa fasilitas, termasuk gazebo untuk digunakan secara gratis oleh pengunjung.

Kawasan wisata mangrove Pintu Kota ini memiliki luas 4 hektar. Terdapat setidaknya empat jenis mangrove, di antaranya Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Soneratia alba dan Soneratia caseolaris.

Baca juga : 7 Hotel Dekat Pantai di Manado, Cocok Untuk Relaksasi

Jangan lupa berkunjung ke destinasi wisata di sekitar Pulau Lembeh

Pulau Sarena juga sering jadi lokasi prewed. Foto oleh @yorimontolalu

Sebetulnya wisatawan juga bisa berkeliling ke beberapa destinasi wisata di sekitar Lembeh. Yang perlu dilakukan pengunjung adalah menyewa perahu. Tarifnya memang cukup mahal, yaitu sekitar Rp600.000, namun biaya ini merupakan biaya sewa satu hari penuh. Destinasi yang bisa dikunjungi misalnya Monumen Tri Kora, Pulau Sarena dan Pantai Pasir Panjang.

Di Pulau Sarena terdapat semacam batu karang raksasa yang memiliki lubang di bagian tengahnya. Sehingga air laut bisa menyelinap masuk di antara celahnya. Spot ini sering kali dijadikan spot foto oleh wisatawan.

Pulau Lembeh juga jadi lokasi untuk konservasi laut


Tak hanya diekplorasi sebagai destinasi wisata, Pulau Lembeh juga dijadikan tempat untuk konservasi laut terutama konservasi terumbu karang.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan penting ekosistem laut dan pesisir membuat mereka menyetujui adanya pembentukan DPL atau Daerah Perlindungan Laut. Kawasan yang dipilih sebagai menjadi DPL diyakini sebagai kawasan yang menjadi tempat karang bertumbuh dan kondisinya relatif lebih bagus dibanding tempat lain.

Salah satu bentuk usaha konservasi yang sudah dilakukan saat ini adalah dengan melakukan transplantasi terumbu karang. Dalam upaya mengurangi dan memperbaiki karang yang ada, masyarakat setempat dibantu dan didampingi oleh aktivis Manengkel Solidaritas, sebuah lembaga konservasi yang berkantor di Manado. Beberapa perusahaan juga turut membantu program transplantasi karang ini lewat program CSR mereka.

Cara menuju ke Pulau Lembeh

Lanskap Pulau Lembeh. Foto oleh @abeerizki27

Untuk sampai di Pulau Lembeh, wisatawan bisa menempuh perjalanan dari Manado menuju ke Kota Bitung dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Transportasi yang tersedia di jalur ini adalah bus umum dan taksi.

Setibanya di Bitung, wisatawan harus menuju ke Dermaga Ruko Pateten. Dari dermaga ini nantinya wisatawan akan menyeberang ke Pulau Lembeh dengan waktu tempuh 15 menit. Biaya untuk menyeberang per orangnya sekitar Rp8.000.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU