Wisata instagramble mulai jamak ditemui di setiap daerah di Indonesia. Dari mulai yang gratis hingga berbayar puluhan ribu rupiah untuk bisa wisata foto. Tren wisata foto instagenik ini tak bisa lepas dari pengaruh platform sosial media Instagram.
Data statistik sendiri menunjukkan angka pengguna instagram yang terus mengalami peningkatan. Tahun 2016, jumlah pengguna instagram aktif Indonesia sebanyak 22 juta orang. Lalu, pada 2017, meningkat menjadi 45 juta.
Aktivitas para penggunanya pun mulai beragam. Awal mula dimunculkan, Instagram hanyalah platform sosial media untuk berbagi foto kepada para followersnya. Kini, para pengguna instagram bisa mengunggah video, mencantumkan lokasi, bahkan memiliki channel TV sendiri.
Perkembangan instagram yang melaju pesat ini pun berbanding lurus dengan menjamurnya pariwisata Indonesia khususnya wisata spot foto. Pemilik akun instagram berlomba-lomba membagikan foto di galeri dengan gaya dan background foto yang menarik.
Menariknya, tren wisata spot foto ini tak melulu diambil dari tempat wisata. Bahkan, banyak juga wisatawan yang berfoto dari satu sudut tak bernama. Namun setelah diabadikan dalam jepretan kamera lalu dibagikan di instagram, spot foto tersebut berubah menjadi tempat wisata yang dikerumuni banyak wisatawan. Salah satu contohnya adalah spot foto berlatar sawah.
Kecenderungan seseorang membagikan foto dengan background yang cantik membuat banyak para pelaku bisnis pariwisata melirik bisnis ini. Jika menilik di sekitar, banyak sekali wisata spot foto yang akan Anda temui. Ada yang berlakukan tiket masuk, tak sedikit hanya menarik uang parkir saja. Namun yang kerap dikeluhkan para wisatawan, tiket masuk wisata spot foto yang mahal karena harus dibayarkan berkali-kali di setiap spot fotonya.
Kami telah mewawancarai seorang pengunjung salah seorang wisatawan di tempat wisata spot foto Ayanaz Gedong Songo Semarang bernama Dini asal Ambarawa. Ketika kami tanya mengenai tiket masuk yang diberlakukan wisata spot foto, Dini mengaku agak keberatan. Untuk mendapatkan foto bagus, ia harus keluarkan uang sekitar 90 ribu.
“Parkir motor 20 ribu, tiket masuk Ayanaz dua orang 40 ribu, belum tiket masuk Gedong Songo dua orang dua puluh ribu. Kan di sini harus bayar Gedong Songo dulu baru beli tiket Ayanaz. Trus foto di spot berbayar dua orang 10 ribu. Kalau ditotal 90 ribu. Belum termasuk makan dan minum.”
Lalu, di lain sisi, kami pun menanyakan kepada salah seorang pengunjung wisata spot foto Kragilan Selfie, Magelang.
“Kalau menurutku murah sih. Sepengalaman aku kalo foto itu cuma 5000/tempat dan bebas berapa kali foto. Cuma karena spotnya banyak, kalo di iyain semua ya mahal. Jadi biasanya aku puterin dulu tempatnya, baru pilih 2-3 spot yang terbaik. Kalau mau puas foto semua ya keluar duit 30-50 ribu,” kata Anna (24).
Permasalahan tiket masuk wisata spot foto masih alami pro dan kontra. Ada yang menganggap mahal, ada juga yang menilainya murah. Menanggapi hal ini, kami pun menanyakan langsung kepada Manager Ayanaz Gedong Songo, wisata spot foto yang sedang populer di Semarang.
Menurut penjelasan Manager Ayanaz Gedong Songo, Tri Sulistio, sebenarnya wisata spot foto tidaklah mahal jika wisatawan memahami terlebih dahulu apa makna wisata spot foto.
“Wisata spot foto ini memang masih baru. Masih banyak yang belum paham. Di salah satu spot foto kita bisa mengambil beberapa jepretan dengan background yang sudah disediakan. Padahal Ayanaz sediakan 40 spot foto dengan tiket masuk 20 ribu untuk dewasa, 10 ribu untuk anak-anak. Coba dibandingkan dengan berfoto di studio, background yang biasa saja biayanya lebih mahal. Di sini hanya dengan 20 ribu, kita bisa foto di 40 spot foto dan bebas berganti gaya dengan waktu foto maksimal 3 menit.” tutur Tri Sulistio
Wisata spot foto di sini sangat berbeda dengan taman wisata atau tempat wisata alam yang membebaskan wisatawan masuk, bersantai, berpiknik, dan melakukan banyak kegiatan di sana. Biaya tiket masuknya pun juga tak begitu mahal. Sebagai contoh wisata alam Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul hanya sebesar Rp10.000. Dengan uang Rp10.000, Anda bebas melakukan kegiatan wisata apa saja. Tak ada larangan berfoto ratusan kali pun. Namun pengelola tak menyediakan spot foto kekinian lengkap dengan aksesoris, kostum, dan lainnya agar foto liburan Anda nampak menarik.
Inilah yang membedakan antara wisata alam dan wisata spot foto. Dalam wisata spot foto, pengelola memang ‘menjual’ kreatifitas, keunikan aksesoris yang dimiliki, kostum, keindahan alam, dan hal-hal pendukung seni fotografi. Nilai untuk membayar semua itu tentu tak murah.
Wisata spot foto tak bisa dibandingkan dengan wisata alam, karena konsep keduanya memang beda. Kalau mau mencoba menyandingkan, lihatlah jasa foto wisuda atau foto studio. Hanya dengan beberapa kali jepretan dan beberapa background foto, Anda harus membayar mahal. Konsep inilah yang sebenarnya diusung wisata spot foto, mengahadirkan studio di tengah alam terbuka.