Ini Permintaan Unik Bocah Rambut Gimbal di Dieng Culture Festival 2017

Bocah rambut gimbal Dieng dianggap titisan raja. Saat ritual potong rambut gimbal, apapun permintaan mereka harus dituruti

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Mbah Sumanto, salah satu pemangku adat Dieng Kulon. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo

Dieng Culture Festival 2017 merupakan penyelenggaraan yang ke delapan sejak dilakukan pertama kali tahun 2009 lalu. Salah satu yang menjadi agenda utama acara Dieng Culture Festival 2017 adalah ritual potong rambut bocah gimbal. Ritual ini dilakukan sebagai sarana untuk membuang rambut gimbal yang tumbuh dalam diri seorang anak. 

Bagi masyarakat Dieng, bocah rambut gimbal dianggap sebagai titisan raja terdahulu. Orang tua boleh memotong rambut gimbal anaknya, dengan syarat itu memang insiatif si anak sendiri, dan apapun permintaan si anak harus dituruti.

Peserta Pencukuran Rambut Gimbal di Dieng Culture Festival 2017

Dalam pagelaran Dieng Culture Festival 2017 ini, setidaknya ada sembilan anak yang bakal ikut dalam prosesi pemotongan rambut gimbal, yang terdiri dari delapan cewek dan 1 cowok. Peserta cukur rambut gimbal ini berasal dari Banjarnegara (3 orang), Leksono (2 orang), Ajibarang (1 orang), Wonosobo (1 orang), Brebes (1 orang) dan Batur (1 orang).

Uniknya, lagi-lagi tahun ini nggak ada peserta dari Dieng. Menurut penuturan Mbah Sumanto salah satu pemangku adat Dieng Kulon, sejak delapan kali dilakukan festival cukur rambut ini hanya ada satu anak Dieng yang ikut yaitu saat pelaksanaan festival tahun 2013. 

Permintaan bocah rambut gimbal, dari yang sepele sampai yang harganya puluhan juta rupiah

Permintaan bocah rambut gimbal harus dituruti

Satu hal yang paling penting dan nggak boleh tertinggal dalam pelaksanaan upacara pemotongan rambut gimbal adalah persyaratan berupa permintaan dari Bocah Gimbal. Biasanya masing-masing Bocah Gimbal akan punya permintaan sendiri-sendiri, yang kadang susah untuk ditebak.

Kayak tahun ini misalnya, ada beberapa permintaan yang cukup unik. Beberapa di antaranya:

Semua permintaan dari bocah gimbal ini dibelikan dan disiapkan oleh Mbah Sumanto selaku pemangku adat. Tapi untuk permintaan sapi 2 ekor, Mbah Sumanto mengaku belum bisa memenuhinya. Jadi untuk permintaan 2 ekor sapi ini dikembalikan pada orang tua si anak yang berasal dari Ajibarang. 

Selain menyiapkan segala permintaan Bocah Gimbal dan juga sesajen, Mbah Sumanto juga ikut membantu segala kebutuhan akomodasi peserta. Mulai dari transportasi pergi-pulang, sampai dengan uang saku. 

Makna di balik permintaan Sang Bocah Gimbal

Berdasar kepercayaan lokal, permintaan dari Sang Bocah Gimbal sebetulnya bukanlah permintaan dari sang anak, melainkan dari rambut gimbalnya. Dan ini pun lewat proses petunjuk atau wahyu. 

Permintaan ini wajib dipenuhi, karena kalau nggak maka rambut gimbal di bocah tersebut nantinya bakal tumbuh lagi. 

Dari cerita Mbah Sumanto, diketahui dulu pernah ada seorang bocah gimbal yang harus melakukan ritual pencukuran rambut gimbal lagi. Ternyata penyebabnya adalah permintaan si bocah yang nggak dituruti. 

Tahun 2016 lalu, Putri, si bocah rambut gimbal minta dibelikan motor. Panitia festival sebetulnya sudah membantu dana sebesar Rp4.000.000, tapi justru nggak dibelikan oleh orang tuanya. Jadilah rambut gimbal si anak ini tumbuh lagi.  Sebetulnya orang tua Putri ini minta agar bocah ini diritual lagi tahun ini. Tapi menurut para pemangku adat, sebaiknya dilakukan tahun depan. 

***

Ritual pencukuran rambut gimbal ini sebetulnya merupakan tradisi leluhur yang sudah turun-temurun. Pelaksanaan Dieng Culture Festival 2017 hanyalah cara, agar tradisi dan budaya ini terus terjaga dan terus dilestarikan. 

Kalau Kamu belum sempat ikut nonton ritual potong rambut gimbal di tahun 2017, mungkin tahun depan bisa Kamu jadwalkan, sekalian jalan-jalan eksplor Dieng, seru kan?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU