Bagi Anda yang sudah berencana untuk melakukan tur helikopter di Grand Canyon, Amerika Serikat sepertinya harus berhati-hati karena beberapa kasus penipuan tur helikopter akhir-akhir ini terjadi di sana.
Salah satu cerita paling menyedihkan adalah penipuan yang terjadi pada pasangan turis Selandia Baru yang telah membayar Rp 17 juta untuk mengikuti tur helikopter tersebut namun malah ditelantarkan.
Mereka memesan tur dari Taman Nasional West Rim dengan Utah Airways dan telah menjadwalkan penerbangan 9 bulan sebelumnya dan membayar sejumlah uang sebesar 1.160 USD atau sekitar Rp17 juta.
Sebelum perjalanan, Thornhills menerima email konfirmasi yang mengaku dari Utah Airways. Mereka lalu mengonfirmasi tur helikopter di Grand Canyon yang mereka pesan sehari sebelum jadwal.
Setelah tiba di Utah, mereka dijemput oleh Dean Olsen dari Drive Utah Executive Shuttle dan diantar ke Ogden-Hinckley. Mulai dari situlah mereka menyadari sesuatu yang salah. Lalu asumsi itu diperkuat dengan keterangan pihak bandara yang memberitahukan bahwa tidak ada jadwal pesawat hari itu. Mereka juga mengaku bahwa perusahaan pesawat yang dipesan pun sudah tidak beroperasi selama 18 bulan terakhir.
Seketika mereka gemetar dan shock karena ditipu. Mereka pun melaporkan hal ini ke perusahaan penerbangan dan minta ganti rugi.
Pendiri Utah Airways, David Story pun angkat bicara tentang kasus penipuan ini. David mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan pesawat mereka dan jika ada orang yang memesan di situs mereka segera mengembalikannya.
“Tidak ada yang menjadi sasaran. Mengapa kita mau melakukan hal tersebut? Misi perusahaan kami adalah untuk mengangkat dan menginspirasi. Saya benar-benar tidak memiliki nama pasangan ini di sistem saya. Saya tidak punya uang mereka,” ujar David dilansir dari Fox News.
Sebelumnya ada pula kasus penipuan turis China yang memesan tur naik helikopter di Grand Canyon.
Jika Anda berencana ke Grand Conyon dan menikmati tur helikopter harus lebih teliti dalam pemesanannya.