Cara Atasi Trik Licik Penipuan Online Travel Agent yang Merajalela

Bentuk penipuan online yang paling umum terjadi berhubungan dengan penjualan tiket penerbangan, pemesanan akomodasi online khususnya untuk pemesanan tiket domestik saat di luar negeri.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Penipuan online muncul dalam beragam rupa. Tak melulu agen perjalanan abal-abal, wisatawan pun bisa tertipu dengan mudahnya hanya karena buru-buru memesan atau ceroboh memberikan data saat pesan tiket pada online travel agent (OTA).

Forter, sebuah perusahaan pemberi solusi perlindungan konsumen terhadap penipuan digital melakukan penelitian terkait kecurangan OTA (Online Travel Agent). Dari hasil penelitiannya, Forter melaporkan bahwa lebih dari 50 persen penipuan pariwisata dilakukan melalui OTA.

Dilansir dari express.co.uk, Forter memaparkan bahwa selama ini sudah ada platform yang mengingatkan kepada para traveler untuk lebih waspada terhadap penipuan OTA. Namun, pencegahan tersebut belum bisa dioptimalkan secara penuh.

Baca juga: ‘Satu kamar terisa’, modus penipuan aplikasi pesan online zaman sekarang. Waspadalah

Hati-hati saat pesan akomodasi atau tiket perjalanan secara online. Penipuan online merajalela. Foto dari instagram beehive hotel

Selama ini, bentuk penipuan yang paling umum terjadi berhubungan dengan penjualan tiket penerbangan, pemesanan akomodasi online khususnya untuk pemesanan tiket domestik saat di luar negeri.

Dalam satu studi kasus, Forter menyontohkan backpacker sebagai target penipuan paling potensial. Mereka cenderung bepergian dalam kelompok, dan hampir pasti memiliki kartu kredit atau rekening pembayaran internasional. Selain itu, mereka berpindah antar perangkat pesan online dengan bebas seperti menggunakan komputer hostel, smartphone atau tablet, dan mereka pun kerap memesan tiket perjalanan di menit-menit akhir.

Menurut laporan tersebut, sekelompok backpacker Jerman di Amerika Selatan, menggunakan IP dari asrama tempat mereka tinggal untuk memesan penerbangan domestik. Saat melakukan proses pembayaran, sayangnya pemesanan mereka ditolak oleh sistem karena data tidak akurat.

Kejadian tersebut menurut Forter terjadi karena seorang penipu lokal di Amerika Selatan telah mencuri data kartu kredit para backpacker Jerman untuk memesan sejumlah penerbangan.

Meskipun sulit untuk mendeteksi penipuan online saat memesan liburan Anda, ada cara-cara yang bisa diambil untuk mencegah penipuan. Melalui express.co.uk, Forter membeberkan trik bagaimana mencegah terjadinya penipuan OTA.

Pertama, perkuat password pada akun aplikasi pesan online Anda. Jika Anda memiliki lebih dari satu aplikasi pesan online, jangan gunakan kata sandi yang sama untuk semuanya. Pastikan Anda mengganti password setiap enam bulan sekali agar keamanan lebih terjaga.

Baca juga: Benarkah pesan hotel via OTA lebih murah? Cek faktanya di sini

Cara selanjutnya adalah pesanlah pada OTA yang sudah Anda kenal. Situs booking online yang memberika harga terendah dan begitu menggiurkan malah terindikasi melakukan penipuan online. Maka, Anda sebaiknya memesan di situs terpercaya dan terkemuka.

Periksa riwayat situs perjalanan yang Anda gunakan. Pastikan Anda tidak membeli tiket perjalanan dari pengecer fly-by-night dengan memeriksa riwayat situs tersebut.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU