Kemenpar Promosikan Pariwisata Indonesia di Bangkok, Ini Respon yang Mereka Dapat

Pariwisata Indonesia diperkenalkan pada masyarakat lokal dan turis asing yang sedang berlibur di Bangkok. Respon mereka benar-benar di luar dugaan

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Kementerian Pariwisata Indonesia mempromosikan pariwisata Indonesia di Platinum Fashion Mall, Bangkok, 27-29 Mei 2016 lalu. Diluar dugaan, respon masyarakat lokal dan turis asing yang sedang liburan di Bangkok, sungguh luar biasa. Mereka menyemut di sekitar panggung dan booth Wonderful Indonesia, penasaran menyaksikan berbagai atraksi dan display audio visual yang disiapkan Kemenpar.

(Ilustrasi) Pertunjukan seni daerah di Lifestyle Hall Siam Paragon, Bangkok, April 2016 lalu. Foto diambil dari sini

Kemenpar berusaha menampilkan Wonderful Indonesia semenarik mungkin. Mulai dari pemilihan kostum, make up artis, koreografi hingga desain panggung, dikemas sangat menarik.

Ada dua wayang setinggi tiga meter, penampilan prima dari para penari Bandung World Ethnic yang lincah mengajak pengunjung berjoged bersama, juga iringan musik tradisional yang begitu rancak, sajian kolaboratif yang sangat menarik.

Thailand selama ini memang menjadi pasar strategis, sangat ‘seksi’. Mereka baru saja mencetak rekor tertinggi kunjungan wisatawan mancanegara. Menteri Pariwisata Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul, mengklaim hampir 30 juta orang asing datang ke berbagai destinasi wisata Thailand pada 2015 lalu.

Pada 2016 ini, kunjungan wisatawan mancanegara diprediksi akan tumbuh menjadi 32 juta jiwa pada 2016, 7% lebih tinggi dari jumlah turis sebanyak 29,88 juta yang berkunjung pada 2015.

Hal inilah yang dibidik Kemenpar. Tingginya jumlah wisatawan asing di Thailand menjadi ‘sasaran empuk’ menjaring mereka agar juga mampir ke Indonesia. Selain promosi budaya dan destinasi baru, Kemenpar juga mempromosikan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK).

Pendeknya rute Bangkok–Jakarta yang tidak sampai 5 jam perjalanan udara, juga jadi nilai tambah.

Dan juga, kini Kemenpar tidak hanya ‘menjual’ Bali, tapi juga 10 destinasi prioritas; Labuan Bajo (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU