Pacu adrenalin dengan Mencoba Rockclimbing di Goa Kiskendo, Kendal

Tips bagi kalian yang berminat mencoba olahraga ekstrim, rockclimbing!

SHARE :

Ditulis Oleh: Yuliani

Foto oleh Yuliani

Beberapa bulan lalu, saya dan beberapa teman perempuan membuktikannya dengan mencoba memanjat tebing di Goa Kiskendo, Kendal tepatnya di Desa Trayu. Perjalanan kurang lebih menghabiskan waktu dua jam dari Semarang jika naik motor.

Selama perjalanan menuju Goa Kiskendo, kami disuguhi jalan naik turun serta berkelok-kelok dengan pemandangan alam yang indah di kanan kiri, rupanya, perkebunan karet yang luas menandakan kami sudah dekat dari lokasi Goa. Sesampainya di lokasi Goa Kiskendo, pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 8.000 per orang. Dari tempat parkir, kami menuruni tangga batu untuk menuju kawasan goa, kami disuguhi pemandangan pintu gerbang goa yang besar dan lebar. Di sini pengunjung akan menjumpai pula bongkahan batu besar dan susunan batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai goa (stalagmit) maupun batangan batu kapur yang terdapat pada langit-langit goa dengan ujung meruncing ke bawah (stalagtit) dan inilah dia, tebing di sisi kanan yang merupakan tempat bermain kami.

Berbekal pengetahuan lebih yang dimiliki salah satu kawan mapala yang lebih senior, kami mengikuti setiap aba-aba dan instruksinya, karena ini kali pertama saya memanjat tebing batu, bukan di wall.

Pemanasan

Hal ini berfungsi agar tubuh tidak cedera saat latihan nantinya, lakukan pemanasan dibagian tubuh yang rentan terhadap cedera mulai dari leher sampai bagian kaki. pemanasan dapat dilakukan dalam waktu 10 sampai 30 menit.

Tali adalah nyawa

Siapkan alat-alat sesuai standar baku yang telah ada baik itu harnes, carabiner, carmentel, sepatu panjat dan peralatan lainnya.

Lakukan pemanjatan dengan orang-orang sudah berpengalaman atau telah mengerti dalam bidang tersebut, ikat tali dengan kencang, jangan menganggap remeh tentang tali ini. Bagi pemanjat tebing, tali adalah nyawa.

Karena harnes tidak ada, saya dan teman-teman mengenakan webbing sebagai pengganti harnes. Mengenakan webbing harus di pinggul, jika di perut beresiko mudah kendur. Tidak seperti mengenakan harnes yang praktis (seperti memakai celana), mengenakan webbing harus teliti, jika salah mengikat tali simpul, taruhannya nyawa sendiri. Bagaimanapun, resiko tali lepas dari pinggul harus diminimalisir.

“Memanjat pakai kaki, bukan tangan!”

Pertahankan 3 titik kontak, 2 tangan dan 2 kaki adalah 4 kontak. Saat memanjat usahakan 1 kontak mencari pegangan atau pijakan dan 3 lainnya tetap menempel pada tebing. Dengan cara ini kita tidak mudah lelah. Posisi badan ditempelkan ke tebing agar tidak berat. Usahakan tangan selalu lurus, dengan meluruskan tangan sebagian beban tubuh ditunjang oleh otot bahu dan dada sehingga lebih ringan.

Giliran saya tiba, saya berkata belay on yang dibalas on belay oleh belayer. Antara belayer dan si pemanjat harus saling berkomunikasi untuk mengetahui posisi dan menjaga agar tidak ada kendala di antara keduanya.

Manjat pakai kaki, bukan tangan! Kaki itu lebih kuat, dorong vertikal dengan kaki dan bukan menarik vertikal dengan tangan,’ senior saya berteriak ketika saya mulai meraba-raba celah yang dianggap kuat.

Ketahui Medan Panjat

Dalam penguasaan teknik panjat, pengetahuan tentang medan pemanjatan sangat penting. Jenis bebatuan tebing akan sangat menentukan teknik apa yang kita perlukan agar bisa memanjat sampai ke puncak dengan selamat.

Tebing di Kiskendo merupakan tebing kapur (karst) yang memiliki banyak rongga dan lubang sehingga pemanjat pemula tidak kesulitan dalam menentukan pijakan maupun mencari celah pegangan.

***

Saya tidak berhasil mencapai puncak tebing karena sudah merasa kelelahan. Saya berteriak pada belayer, ‘full!’ lalu belayer akan otomatis bersiap memasang kuda-kuda dan mengencangkan tali carmentel yang terhubung dengan saya, sehingga saya dapat rappelling dengan mudah sampai bawah.

Badannya lurusin ke tebing, kakinya yang ditolakkan,’ senior saya berteriak lagi.

Pada olahraga ini sangat penting mengetahui batasan kita sendiri, jangan pernah memaksakan diri jika tangan dan kaki sudah sampai titik lelahnya, atau nyawamu yang akan menjadi taruhannya.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU