Nusa Penida merupakan sebuah pulau di Bali yang populer menjadi tujuan pariwisata. Berada di sisi tenggara Pulau Bali, Nusa Penida dipisahkan oleh Selat Badung. Keindahan alamnya sangat luar biasa, mempunyai panorama bahari indah sebagai kawasan selam kelas dunia, di antaranya terdapat di Batu Meling, Malibu Point, Crystal Bay, Manta Point, serta Batu Lumbung.
Sebelum menjadi lokasi wisata terpopuler di Bali, Nusa Penida menyimpan sejarah kelam yang mengerikan. Dari prasasti berangka 835 Saka (913 M) di Desa Blonjong, diketahui bahwa Nusa Penida adalah wilayah kekuasaan Sri Wira Kesari Warmadewa yang digunakan sebagai basis perdagangan Bali. Ketika itu pulau ini telah dihuni oleh orang-orang dari Lombok yang telah membangun sistem pemerintahannya sendiri.
Raja Bali, Sri Wira Kesari Warmadewa, menjadikan Nusa Penida sebagai simbol kemenangan atas Lombok yang saat itu sedang berkonflik dengan Kerajaan Bali. Ketika berhasil ditundukkan, Raja Bali menempatkan orang kepercayaannya untuk menduduki pemerintahan Nusa Penida. Hubungan bilateral dengan Kerajaan Bali terus berlangsung hingga abad ke-11 M.
Dalam literasi Eropa, Nusa Penida dan dua pulau di sekitarnya juga disebut dengan nama Pulau Bandit, Bandit island atau Bandieten Eiland. Para raja dari Kerajaan Klungkung, Gianyar, dan Bangli sepakat menjadikan wilayah Nusa Penida sebagai tempat pembuangan orang-orang bermasalah alias para terhukum dari pulau utama di Bali yang telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan kerajaan dengan vonis seumur hidup.
Para penguasa memilih Nusa Penida karena memiliki bentang alam yang dianggap dapat menyengsarakan para terhukum. Saat itu, kondisi pulau sangat kering dengan musim kemarau yang panjang, ditambah keberadaan benteng laut di sekelilingnya yang berarus deras dan disertai gelombang besar. Para raja yakin siapapun tidak akan bertahan hidup lama di sini.
Selain itu, dalam kepercayaan spiritual Bali, Nusa Penida dianggap sebagai tempat bersemayamnya kekuatan ghaib yang menyerang Bali setiap tahun. Para tahanan yang dihukum di Nusa Penida juga merupakan tumbal serta persembahan kepada kekuatan ghaib agar melunak. Meskipun demikian, Nusa Penida menjadi ladang produksi bagi sejumlah komoditi ekspor Bali.
Ratusan tahun telah berlalu, Nusa Penida kini bukanlah tempat buangan atau Pulau Bandit. Ia menjelma menjadi destinasi wisata terpopuler Bali. Pusat pariwisata di Nusa Penida berada di sebelah barat, seperti Pantai Kelingking dan Pantai Broken. Perbukitan dan karang kapur merupakan kondisi tanah yang dominan di pulau ini. Titik tertinggi adalah Gunung Mundi yang terletak di kecamatan Nusa Penida.