Jogja memang istimewa, dari pilihan destinasi budayanya, wisata alamnya, hingga wisata kulinernya. Kalau biasanya ke Jogja hanya mencicipi gudeg atau kopi joss saja, lain waktu coba cicipi kuliner nasgitel dan jadah Mbah Carik Kaliurang. Kuliner tradisional ini memang tidak kekinian, tapi sekali mencobanya dijamin akan selalu rindu Jogja dan tentunya Kaliurang.
Warung nasgitel dan jadah Mbah Carik Kaliurang bisa dibilang cukup legendaris, karena warung ini merupakan warung pertama yang menjual menu tersebut di kawasan Kaliurang sejak puluhan tahun lalu. Yang membuat cita rasa jadah di sini tak berubah dan khas adalah masih dipertahankannya proses pemasakan menggunakan kayu bakar.
Proses pembuatan jadah Mbah Carik juga cukup sederhana. Pertama beras ketan yang sudah dicuci dicampur dengan parutan kelapa lalu dikukus di atas tungku sampai setengah matang (sekitar 1,5 jam). Jadah yang sudah setengah matang ini lal diangkat dan ditumbuk hingga halus atau membentuk adonan yang kenyal. Selanjutnya jadah yang sudah ditumbuk ini dibentuk pipih dan siap untuk disajikan bersama bacem tempe. Sungguh kuliner yang sangat nikmat untuk menemani dinginnya udara Kaliurang.
Sebagai pelengkap menu jadah tempe, wisatawan juga bisa memesan minuman nasgitel. Nasgitel ini merupakan sebutan untuk seduhan teh hangat yang manis. Juga akronim dari panas, legi, dan kental. Manisnya nasgitel berasal dari gula batu yang akan mengikat rasa teh.
Sepiring jadah tempe Mbah Carik dibandrol dengan harga Rp20.000 dan bsia disantap untuk empat orang. Teh nasgitel di Mbah Carik disajikan dengan ceret tanah liat dan dibandrol dengan harga Rp15.000 saja.
Lokasi warung nasgitel dan jadah Mbah Carik ada di Kawasan Wisata Telogo Putri Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Jarak tempuh dari kota berkisar 30 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam.