Misteri Musnahnya Pohon Baobab, Pohon Purba Terbesar di Dunia

Musnahnya Pohon Baobab secara misterius selama beberapa dekade terakhir, membuat para ilmuwan akhirnya menelisik penyebab di balik kematian ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Pohon Baobab adalah pohon purba terbesar di dunia dan sekaligus pohon ikonik milik Benua Afrika. Pohon jenis ini dikabarkan mati secara mendadak dalam kurun waktu yang berdekatan.

Hal ini tentu menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa peristiwa ini bisa terjadi?

Baca Juga: Bertemu Nelson Mandela, Pahlawan Anti-Apartheid asal Afrika

Musnahnya pohon ini secara misterius selama beberapa dekade terakhir, membuat para ilmuwan akhirnya menelisik penyebab di balik kematian tersebut.

Perubahan iklim jadi penyebab

Hipotesis awal menyebutkan bahwa perubahan iklim sebagai penyebab yang paling mungkin dari peristiwa yang sangat disayangkan ini.

“Penurunan bencana seperti itu sangat tidak terduga,” ungkap Adrian Patrut, seorang ahli kimia di Universitas Babe-Bolyai Rumania yang menyelenggarakan survei dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

“Ini perasaan yang aneh sebab ini adalah pohon yang dapat hidup selama 2.000 tahun atau lebih, dan kita melihat bahwa mereka sekarat satu demi satu selama masa kita. Ini secara statistik sangat tidak mungkin.”

Dilansir Smithsonian Magazine, selama 15 tahun Patrut telah meneliti 60 Baobab tertua dan terbesar.

Namun selama beberapa tahun terakhir 13 pohon Baobab yang ia teliti mati, tiba-tiba membusuk dan rusak.

“Pohon-pohon ini di bawah tekanan akibat peningkatan suhu dan kekeringan,” katanya.

“sangat mungkin bahwa tindakan manusia, apakah dengan mengubah lanskap lokal atau mengubah iklim global, telah menyebabkan kematian begitu banyak Baobab besar,” ungkap Baum.

Pohon kehidupan di Afrika (Foto/Abisyakir)

Sunland Baobab kerap dikunjungi wisatawan

Berdasarkan penelitian Adrian Patrut, dkk yang dirilis jurnal Nature Plants pada Juni lalu, sembilan dari tiga belas pohon tertua, serta lima dari enam Baobab terbesar musnah dalam 12 tahun terakhir.

Salah satu Baobab yang menjadi sorotan adalah Sunland Baobab. Pohon yang terletak di Provinsi Limpopo, Afrika Selatan ini termasuk pohon yang kerap dikunjungi wisatawan.

Pohon yang digunakan untuk bar ini mampu menampung hingga 15 orang. Pohon ini memiliki keliling 33 meter dan tinggi 19 meter yang berusia 1.000 tahun lebih.

Sejak musim semi 2016 pohon Baobab ini mulai membusuk dan pada November 2017 pohon hancur sepenuhnya.

Manfaat Pohon Baobab bagi kehidupan

Pohon kehidupan di Afrika (Instagram/trvel.to.africa)

Daun dan buah Baobab dapat dipakai untuk bahan obat herbal dan dijadikan makanan dan minuman.

Serat dari kulit pohon Baobab dapat digunakan untuk tali dan pakaian. Sementara batangnya yang berongga difungsikan sebagai tempat cadangan air, penjara, tempat pemakaman, dan lain-lain.

Besarnya fungsi Baobab bagi kehidupan makhluk hidup ini, kematian Baobab sontak menjadi perhatian warga dunia.

Baca Juga: Afrika, Destinasi Gersang Pembasuh Dahaga akan Perjalanan

David Baum, pakar botani University of Wisconsin mengungkapkan bahwa Baobab saat ini sedang menderita. Peristiwa ini merupakan peristiwa menyedihkan sebab Baobab memiliki keistimewaan.

“Setiap pohon [baobab] ini unik dan spesial,” ujarnya kepada Washington Post.

“Mereka telah telah jadi saksi banyak sejarah, lebih dari yang biasa kita bayangkan.”

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU