Belasan Kaki Tak Berkepala Terdampar di Pantai Ini. Apa Penyebabnya?

Misteri terdamparnya kaki-kaki manusia tak berkepala menggegerkan dunia maya. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, salah satunya, mengapa kaki-kaki itu mulai naik di permukaan setelah tahun 2007?

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Kayu, sampah plastik, atau pun botol minuman ringan menjadi barang yang biasa dijumpai di tepian pantai. Namun, berbeda dengan pantai di British Columbia, Kanada. Bukan sampah tapi kaki manusia lah yang ada di sana.

Kejadian aneh tersebut kerap terjadi di pantai di British Columbia, Kanada. Sejak tahun 2007, warga dan kepolisian setempat kerap mendapati kaki manusia tak berkepala di sepanjang garis pantai yang membentang dari Jedediah Island menuju Botanical Beach.

Baca juga: Tradisi unik di Kamerun, para wanita “dihilangkan” payudaranya oleh ibu kandungnya sendiri

Pantai di Kanada sebagai awal mula misteri Belasan Kaki Tak Berkepala,. Foto/guardian.com

Bulan ini, seorang pria yang sedang berjalan-jalan di pantai mengaku menemukan satu kaki kanan. Saat ditemukan, kaki tersebut masih mengenakan sepatu hiking. Bangkai kaki terjepit di sela-sela gelondongan kayu di pantai Pulau Garibola dekat Vancouver.

Melansir dari guardian.com, kaki yang ditemukan di Pulau Garibola merupakan penemuan kaki ke-14.

Bangkai kaki yang terdampar di pantai tersebut masih mengenakan sepatu hiking atletik velcro hitam. Tulang tibia (tulang kering) dan fibula pun masih melekat. Masih dari sumber yang sama, sepatu yang ditemukan tersebut mengingatkan pada sosok Stanley K. Okumoto yang dinyatakan hilang pada September 2017. Kaki dengan sepatu serupa yang diduga miliki Stanley K. Okumoto pun pernah ditemukan pada Desember 2017.

Yang menjadi pertanyaan banyak orang, dari manakah bagian tubuh tersebut berasal. Beberapa orang berspekulasi jika kaki tersebut mungkin berasal dari kematian kapal tenggelam atau kecelakaan pesawat.

Teori lain mengatakan bahwa kaki tersebut berasal dari para korban bencana alam tsunami Aceh 2004 yang telah menempuh perjalanan jauh hingga akhirnya terdampar di Kanada.

Bahkan, ada juga yang berasumsi bahwa kaki-kaki yang terdampar di pantai tersebut merupakan korban sindikat kejahatan terorganisir atau korban human trafficking di mana tubuhnya dimutilasi lalu dibuang ke laut.

Menurut koroner (ahli investigasi jenasah manusia) setempat, Barb McLintock, belasan kaki yang terdampar tersebut tak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan atau tindakan kriminal.

“Dan tidak ada tanda-tanda bahwa kaki tersebut mengalami trauma, adanya pukulan atau benturan benda tumpul maupun tajam. Semua bukti hanya menunjuk pada proses artikulasi alami ini. ” tutur McLintock.

Lalu, mengapa hanya kaki?

Ilustrasi sepatu milik korban Misteri Belasan Kaki Tak Berkepala. Foto/ guardian.com

Masih dari sumber yang sama, menurut, co-director dari Pusat Penelitian Forensik di Simon Fraser University di British Columbia, Gail Anderson mengatakan bahwa di dalam air tubuh manusia secara alami terpartikulasikan atau tercerai-berai di persendian, sehingga tangan dan kaki sering putus dari tubuh mayat setelah berendam di laut untuk sementara waktu.

Kaki mudah disarticulate dan ketika mereka melekat pada perangkat flotasi seperti sepatu lari, mereka dengan mudah terdampar ke darat,” tutur Gail Anderson.

Baca juga: Miliarder asal Australia ini kabur dan menyendiri di pulau terpencil setelah bangkrut

Yang jadi pertanyaan, mengapa kaki-kaki tersebut baru muncul di permukaan setelah tahun 2007?

Tetapi beberapa orang masih mempertanyakan, mengapa kaki-kaki itu mulai naik di permukaan setelah 2007? Jawabannya masih berkaitan dengan kemajuan teknologi sepatu. Setiap tahunnya, teknologi sepatu olahraga mengalami kemajuan. Pada tahun-tahun di atas 2007 makin banyak sepatu olahraga yang menggunakan kantong udara atau pun busa ringan yang akhirnya memungkinkan sepatu untuk mengapungkan kaki-kaki tersebut.

McLintock menambahkan, peristiwa aneh terdamparnya kaki di pantai-pantai British Columbia ini bukanlah satu-satunya di dunia. Dia menjelaskan, di Washington pun pernah mengalami kasus serupa.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU