Masjid Raya Sumatera Barat, Destinasi Religi yang Dirancang Tahan Terhadap Gempa Bumi

Bagian bawah lantai Masjid Raya Sumatera Barat dilengkapi sengan karpet permadani berwarna merah dari Turki, yang digunakan sebagai sajadah.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Masjid Raya Sumatera Barat jadi salah satu destinasi yang populer di wilayah Padang, Sumatera Barat. Pasalnya, sebagai destinasi religi, masjid ini memiliki keunikan dan manfaat yang sangat menginspirasi.

Diketahui bahwa Masjid Raya Sumatera Barat merupakan masjid terbesar dan termegah yang berdiri di Sumatera Barat. Ia menjadi ikon Kota Padang dan dikenal pula dengan sebutan Masjid Mahligai Minang. 

Keunikan Masjid Raya Sumatera Barat

masjid terbesar dan termegah di Padang, Sumbar (Foto/Gana Islamika)

Baca Juga: Menelisik Masjid Tiban Malang yang Dipercaya Dibangun oleh Jin

Masjid ini berada di Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara dan dibangun di atas lahan seluas 0 ribu meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 18 ribu meter persegi.

Tak serupa masjid pada umumnya, masjid ini justru tak memiliki kubah, melainkan hanya memiliki atap khas budaya Minangkabau. Bagian atapnya memiliki desain Rumah Gadang dengan empat sudut lancip, sedangkan bangunannya berbentuk gonjong.

Rancangan unik kubah ini rupanya disengaja. Masjid berkubah unik ini rupanya dirancang khusus untuk tahan terhadap gempa bumi hingga 10 magnitudo. Masjid Agung Sumatera Barat juga bisa digunakan untuk shelter atau lokasi evakuasi bila sewaktu-sewaktu terjadi bencana.

Rizal Muslimin adalah arsitek dibalik hadirnya masjid unik terbesar dan termegah ini. Rizal sendiri adalah pemenang dari sayembara arsitektur yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara.

Interior Masjid Raya Sumatera Barat

tampak dalam masjid raya di sumatera barat (Foto/Raun Sumatra)

Masjid ini terdiri atas tiga lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat wudu dan tempat tambahan jika pada lantai utama para jemaah sudah penuh.

Kemudian lantai dua adalah ruang utama dalam masjid yang digunakan sebagai tempat utama salat berjamaah. Sedangkan lantai tiga juga bisa difungsikan sebagai tempat alternatif untuk para jemaah salat, atau sebagai tempat istirahat jika pengunjung sepi.

Merupa Hajar Aswad, interior masjid pada bagian mihrab dihiasi pula oleh ukiran Asma’ul Husna berwarna keemasan di sebuah latar berwarna putih.

Baca Juga: Catatan Perjalanan Marco Polo Ungkap Adanya Kerajaan Misterius di Pulau Sumatra

Bagian bawah lantai masjid juga menarik karena dilengkapi dengan karpet permadani berwarna merah yang digunakan sebagai sajadah, dan merupakan hadiah dari Pemerintah Turki.

Keunikan fungsi masjid yang berbeda dari masjid pada umumnya, ditambah keindahan desain yang ditampilkan, menjadikan mahakarya milik Rizal Muslimin menjadi destinasi wisata religi yang populer dan menarik untuk dikunjungi.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU