Tuban menyimpan budaya dan kekayaan alam yang menakjubkan, ditambah dengan nuansa Islamik yang kental. Tak heran, jika Anda akan menemukan banyak pesantren dan masjid ketika mengunjungi kota ini. Anda menemukan beragam bangunan masjid unik di daerah ini. Selain Masjid Agung Tuban, ada satu lagi masjid unik yang perlu Anda kunjungi ketika bertandang ke Tuban. Masyarakat menyebutnya ‘Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al Maghribi’.
Tiba di depan masjid, Anda akan disuguhi pemandangan dan arsitektur yang menakjubkan. Bagian depan masjid terlihat begitu mencolok dengan perpaduan warna-warni terang. Dipadu dengan ukiran kaligrafi yang dikombinasikan dengan aksara Jawa. Bagian kubah juga dibuat dengan unsur seni yang begitu khas. Dilukis penuh dengan goresan ayat-ayat Alquran.
Gerbang depan dilengkapi dengan gapura yang tidak terlalu besar, kira-kira sekitar 2 meter. Setelah itu, terdapat tangga yang akan mengantarkan setiap pengunjung untuk turun menuju bangunan utama masjid. Arsitektur masjid ini begitu khas, menyerupai bangunan ala 1001 Arabian Night dengan sedikit sentuhan Jawa.
Terletak di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding,Tuban, masjid ini memang di bangun di bawah tanah. Terletak di bawah tanah, tempat ini terhindar dari polusi udara. Anda akan menemukan kesejukan dn suasana yang tentram jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Posisinya yang berada di bawah tanah menciptakan suasana remang- remang, menambah suasana asri yang ada. Untuk menambah pencahayaan, masjid ini dilengkapi dengan ornamen lampu-lampu hias.
Karena keunikannya, Masjid Aschabul Kahfi kerap menjadi destinasi religi wajib saat mengunjungi Tuban, kabupaten di pantai utara Jawa Timur. Beragam ornamen yang menghiasi masjid pun tak luput dari perhatian pengunjung yang ada. Stalagtit dan stalagmit yang menghiasi dinding goa menjadi penghias alami interior Masjid Aschabul Kahfi.
Lalu di tengahnya terdapat batu marmer besar berlapis pelat warna hijau dengan pilar besi kuning yang di tengahnya berhiaskan tulisan Arab. Sedangkan lantainya dibuat dengan bahan marmer dengan warna putih kehitaman yang menambah kesan alami. Masjid ini di bangun di atas lahan seluas 3 hektar.
Dulunya difungsikan sebagai goa pembuangan sampah oleh masyarakat, lalu goa ini kemudian dirombak oleh KH. Subhan. Pembangunan masjid ini dimulai sekitar tahun 2002. ahulunya tempat itu merupakan, kemudian membersihkannya dan membangun masjid yang kini dijadikan pondok pesantren juga.
Bangunan masjid ini masih dalam proses pembangunan dan kemungkinan akan rampung pada 2027 mendatang. Jangan kira masjid unik ini didesain oleh arsitek luar negeri, nyatanya, KH. Subhan sendirilah yang merancang desain tempat ibadah ini.
Tidak ada tiket masuk, namun pengunjung hanya dimohon kesadaran untuk memberi infaq saat mengunjungi masjid. dan bagi Anda yang bawa kendaraan dikenai biaya Parkir Rp. 5.000,-.