Borneo sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia memiliki keberagaman destinasi wisata yang menarik minat wisatawan lokal maupun internasional. Beberapa diantaranya adalah pulau Derawan yang dijuluki potongan surga Borneo, Tanjung Puting dengan eksotisme orang utan atau hutan hujan tropis tertua di dunia ada di Borneo.
Borneo sendiri terbagi dalam beberapa provinsi di mana masing-masing punya potensi wisata yang berbeda. Salah satu diantaranya adalah Samarinda di Borneo Timur yang memiliki potensi wisata air namun belum dimaksimalkan.
Nah, untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi wisata di Samarinda, pemerintah punya ide kreatif dalam ciptakan wisata baru di Samarinda. Ada yang pernah dengar wisata kapal pesiar di Sungai Mahakam? Jika belum, yuk kenal lebih dekat dengan destinasi baru Samarinda yang bakal hits tahun 2017 ini.
Sungai Mahakam yang memiliki panjang tak kurang dari 920 km menjadi salah satu media transportasi utama warga Samarinda. Melihat adanya potensi besar yang bisa dikembangkan, pemerintah setempat pun akhirnya memutuskan untuk meluncurkan program wisata kapal pesiar di sepanjang sungai Mahakam.
Selain wisata ini dinilai lebih murah bagi wisatawan, sungai Mahakam juga bisa dijadikan branding wisata sungai di Kalimantan seperti sungai lain yang sudah terkenal, seperti sungai Musi di Palembang dan sungai Barito di Kalimantan Tengah.
Melalui wisata sungai Mahakam ini, Kamu akan diajak menyusuri sungai Mahakam. Jadi jika kebetulan Kamu sedang berada di Samarinda nggak ada salahnya mencoba destinasi wisata baru ini.
Alasan lain mengapa pemerintah serius menggarap wisata kapal pesiar di sungai Mahakam adalah ingin mengenalkan kekayaan budaya yang dimiliki Samarinda. Jika Kamu ikut dalam wisata kapal pesiar ini, Kamu akan menemui setidaknya 3 kebudayaan di sini, yaitu kebudayaan pesisir yang berada di kota Samarinda, kebudayaan kerajaan yang berada di Kutai Kartanegara, juga kebudayaan pedalaman di Kutai Barat hingga ke Mahakam Ulu. Semuanya berada di sepanjang aliran sungai Mahakam tentunya.
Untuk menjadikan wisata sungai Mahakam semakin banyak diminati, perlu adanya kerja sama dari masyarakat. Diantaranya adalah dengan mengubah perilaku masyarakat agar tidak menggunakan sungai sebagai jamban. Masyarakat dapat memindahkan posisi jamban yang tadinya berada di depan rumah menjadi di bagian belakang rumah. Sedangkan untuk dapur atau tempat memasak justru dapat dipindah ke bagian depan agar dapat memikat wisatawan dengan masakan warga lokal.
Sarana dan prasarana untuk mendukung perkembangan wisata sungai Mahakam ini juga masih perlu diperhatikan. Pemerintah setempat mengakui bahwa armada kapal yang tersedia masih kurang. Untuk itu, pemerintah butuh adanya campur tangan swasta untuk dapat memperbanyak armada kapal. Selain itu pembangunan beberapa fasilitas di pelabuhan juga diakui masih dibutuhkan.
Bagaimana, Kamu tertarik menjadikan sungai Mahakam dan Borneo sebagai destinasimu? Baca juga artikel terkait lainnya: