Legenda Pulau Kumala, Tonggak Berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara

Menurut legenda, Pulau Kumala terbentuk seiring kemunculan Putri Kumala yang kelak menjadi permaisuri yang melahirkan raja-raja Kerajaan Kutai Kartanegara.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Pulau Kumala terletak di bagian barat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Para ahli geologi percaya bahwa Pulau Kumala terbentuk dari delta Sungai Mahakam. Sejak dahulu pulau ini adalah pulau tak berpenghuni yang banyak ditumbuhi semak belukar. Pada tahun 2002, Pulau Kumala mulai dimanfaatkan sebagai kawasan wisata dengan dibangunnya berbagai jenis wahana bermain.

Berjarak sekitar 27 km dari Kota Samarinda, menuju Pulau Kumala dapat ditempuh menggunakan Jembatan Kutai Kartanegara selama 30 menit. Dari Balikpapan bisa dijangkau dengan jalur darat selama 3 jam dengan jarak tempuh 130 km, atau melalui jalur udara di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan jalur laut di Pelabuhan Semayang yang relatif lebih cepat.

Legenda Asal-Usul Pulau Kumala

Secara etimologi, penamaan Kumala pada Pulau Kumala memiliki makna mustika berupa batu intan permatan yang sangat berkilauan. Konon menurut cerita masyarakat lokal, Pulau Kumala terbentuk seiring dengan kemunculan Putri Kumala atau Putri Karang Melanu yang kelak akan menjadi permaisuri yang melahirkan raja-raja Kerajaan Kutai Kartanegara.

Kemunculan Putri Karang Melanu digambarkan dengan menaiki seekor makhluk mitologi bernama Lembuswana, diiringi sepasang Naga Erau. Hal ini dapat terlihat dari perwujudan patung-patung yang berada di Pulau Kumala. Hingga saat ini, sosok Naga Erau masih terus menjaga Pulau Kumala dari makhluk astral maupun manusia yang berniat jahat.

Goa Dimensi Menuju Kapal Inggris yang Karam

Tak jauh dari loaksi Pulau Kumala menjadi tempat karamnya kapal tentara Inggris pada masa lampau. Cerita bermula dari keinginan Inggris untuk membuka pos dagang di wilayah Kutai Kartanegara. Karena dinilai akan merugikan masyarakatnya, Raja Kerajaan Kutai Kartanegara saat itu menolak mentah-mentah permintaan Inggris. Inggris datang menggunakan kapal perang, Kerajaan Kutai Kartanegara melawannya dengan senajata meriam. Inggris kalah dan kapalnya karam.

Puluhan bahkan ratusan tahun berlalu setelah kejadian, ada seorang warga yang tanpa sengaja menemukan sebuah goa yang belum pernah dilihat sebelumnya. Saat memasukinya tiba-tiba warga berada di sebuah kapal. Karena ketakutan, warga terbut kemudian tertidur. Setelah bangun warga tiba-tiba berada di area perkebunan warga.

Menurut pendapat para ahli supranatural, memang terdapat aliran energi yang membentuk portal dan dapat memindahkan seseorang ke dimensi lain. Portal ini memang terhubung langsung dengan dua tempat yaitu Kapal Inggris yang karam dan Istana Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat ini menjadi Museum Mulawarman.

Runtuhnya Jembatan Kukar

Dahulu terdapat di Kalimantan Timur terdapat jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang kemudian runtuh pada tahun 2011. Selain karena pengaruh konstruksi, dipercaya runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara disebabkan karena pembangunan patung Lembuswana yang menyalahi aturan. Lembuswana di Pulau Kumala digambarkan dengan posisi duduk, padahal itu merupakan suatu hal terlarang.

Dalam sejarah Kutai Kartanegara tidak ditemukan gambar maupun patung Lembuswana yang digambarkan dengan posisi duduk, semuanya berdiri. Seharusnya aura dari patung Lembuswana berwarna kuning cerah, namun karena kesalahan itu membuat auranya menjadi merah pekat dan terus menyebar ke sekitarnya. Jembatan Kukar yang terdekat pun kena imbasnya, runtuh pada 2011 dengan memakan banyak korban jiwa. Setelah tragedi tersebut, patung Lembuswan pun diganti dengan posisi yang sesuai.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU