Pompeii merupakan sebuah kota pada zaman Romawi Kuno yang kini terletak di dekat Kota Napoli, berada di wilayah Campania, Italia. Kota Pompeii hancur oleh letusan maha dahsyat dari Gunung Vesuvius pada 79 Masehi. Abu vulkanik dari Gunung Vesuvius mengubur hidup-hidup Kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki, menyebabkan kota ini hilang selama 1600 tahun.
Kota Pompeii kembali ditemukan secara tidak sengaja. Sejak saat itu, ekskavasi situs kuno Kota Pompeii pada akhir abad ke-16 telah memberikan gambaran yang luar biasa rinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi Kuno. Ekskavasi situs Kota Pompeii menemukan puing-puing bangunan mewah, simbol-simbol misterius, jasad manusia, bahkan roti yang masih berada dalam oven.
Pada abad ke-6 Sebelum Masehi, orang-orang Osci atau Oscan mendirikan sebuah kota sebagai pelabuhan yang aman untuk pelaut Yunani dan Fenisia bernama Kota Pompeii. Kota Pompeii dibangun dikaki Gunung Vesuvius yang saat itu sering menunjukkan berbagai gejala vulkanik berupa gempa kecil. Pada tahun 62 Masehi terjadi gempa besar yang meratakan Kota Pompeii.
Msyarakat Pompeii bangkit dan membangun kembali Kota Pompeii jauh lebih megah dari sebelumnya. Pada tahun 79 Masehi saat Vulcanalia, perayaan Dewa Api Romawi terjadi letusan mematikan dari Gunung Vesuvius. Tanpa peringatan dan tanda-tanda sebelumnya, material vulkanik Gunung Vesuvius dimuntahkan hingga mengubur hidup-hidup Kota Pompeii.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, letusan Gunung Vesuvius merupakan bentuk azab atas murka Tuhan. Selama kejayaannya, Kota Pompeii dikenal sebagai surganya pelacuran di zaman Kekaisaran Romawi Kuno. Bukan isapan jempol belaka, berbagai bukti arkeologi dari situs kuno Kota Pompeii telah memperkuat spekulasi ini.
Sebanyak 35 bangunan yang diduga adalah rumah bordil ditemukan di seantero situs Kota Pompeii, lengkap dengan lukisan dinding dan fresko erotis. Berbagai artefak karya seni dari Kota Pompeii juga mengandung unsur erotis yang membangkitkan birahi. Simbol kelamin jantan dianggap sebagai keberuntungan, dilukis di rumah, jalanan, bahkan pasar.
Ketika Gunung Vesuvius diduga terjadi saat masyarakat Kota Pompeii sedang mengadakan pesta seks. Hal ini diperkuat dengan temuan jasad manusia yang telah membatu akibat tertutup abu vulkanik dengan posisi seperti orang yang sedang bersenggama. Bahkan kegiatan homoseksual menjadi hal yang lumrah di Kota Pompeii.