Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01.23 pagi (UTC+3), rekator nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl yang berada di Uni Soviet, dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, isotop radiokatif menyebar dalam jumlah besar ke wilayah Uni Soviet dan Eropa. Bencana ini disebut sebagai bencana nuklir paling parah sepanjang sejarah.
Kekuatannya bahkan lebih besar daripada ledakan nuklir di Hiroshima dan Nagasaki pada era Perang Dunia II. Ledakan nuklir di Chernobyl tergolong dalam kecelakaan level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional. Semua penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini. 500.000 orang dilibatkan untuk menanggulangi masalah ini dan menghabiskan dana mencapai 18 miliar rubel. Ekonomi Uni Soviet sangat terpengaruh oleh tragedi ini.
Sedikitnya terdapat 32 orang meninggal langsung saat salah satu reaktor di Chernobyl meledak. Belum lagi dampak radiasi jangka panjang yang ditimbulkan setelahnya. World Health Organization (WHO) mencatat 11 ribu kasus kanker tiroid yang kemungkinan berkorelasi dengan insiden Chernobyl. Karena tragedi tersebut, Chernobyl kini menjadi kota hantu.
Bencana nuklir dimulai saat sedang dilakukan pengujian sistem. Ledakan terjadi karena ada lonjakan energi secara tiba-tiba yang diikuti pecahnya tangki reaktor dan ledakan uap. Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit ke udara, sehingga menyala. Kebakaran terjadi selama satu minggu penuh dan melepaskan debu radiokatif ke udara secara meluas.
Chernobyl menjadi sangat populer setelah kisahnya diangkat dalam sebuah serial yang tayang di HBO dengan judul ‘Chernobyl’. Serial tersebut sukses menarik banyak penonton, hingga berimbas pada jumlah kunjungan ke Chernobyl. Karena hal ini pemerintah lokal secara resmi menetapkan PLTN Chernobyl sebagai destinasi wisata sejak 3 Juli 2019 lalu. Beragam fasilitas pendukung tengah digarap untuk menunjang keperluan wisatawan.
Meskipun telah menjadi destinasi wisata, pengunjung tidak bisa serta merta bebas berkeliaran di area Chernobyl. Beberapa area di Chernobyl masih memiliki tingkat radiasi yang cukup tinggi sehingga bisa menjadi tempat berbahaya. Chernobyl dan daerah di sekitarnya hanya bisa dikunjungi bersama pemandu berlisensi. Tidak ada pilihan lain selain bergabung dalam rombongan tour operator jika ingin mengunjungi.
Wisatawan yang datang berkunjung biasanya akan berkumpul di Pripyat, salah satu kota mati di Ukraina yang terdampak paling parah saat tragedi ledakan di Chernobyl. Terdapat satu penginapan di wilayah ini, Hostel Pripyat, dibangun di bekas asrama Uni Soviet yang berjarak 15 km dari lokasi ledakan nuklir. Bangunannya cukup sederhana dengan desain khas Uni Soviet. Hostel Pripyat dapat menampung hingga 50 pengunjung.