Landak laut atau disebut juga bulu babi (Echinoidea) merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan.
Binatang ini terbagi menjadi sekitar 950 spesies dan dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000 meter. Dari keseluruhan spesies tersebut, 84 di antaranya berada di Indonesia.
Biasanya landak laut akan terlihat di pantai sebab terbawa arus. Duri-duri pada kulit landak laut dapat digerakkan, berfungsi melindungi mereka dari serangan makhluk lain.
Ukuran si landak laut pun maksimal 5 inchi atau sekitar 12 sentimeter lebih. Hewan ini memiliki gigi-gigi yang tidak terlalu kuat, jumlahnya pun tidak banyak. Hanya ada sekitar 5 gigi di dalam mulut seekor landak laut.
Makanan yang dikonsumsi hewan laut ini pun bisa bermacam-macam. Mulai dari tanaman hingga hewan laut lainnya, ganggang, rumput laut, dan sebagainya. Jadi, binatang berduri ini memang selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Selama ini, landak laut dikenal sebagai salah satu hewan yang menjadi indikator rusaknya ekosistem terumbu karang. Pada umumnya, mereka mempertahankan hidup dengan memakan alga dan partikel organik, serta menggunakan duri di sekujur tubuhnya untuk bergerak, melindungi diri, dan mencari makanan.
Durinya yang tajam inilah yang membuat banyak masyarakat enggan mendekati landak laut. Karena, selain dapat melukai kulit, duri ini juga ternyata mengandung racun.
Bila Anda telah terlanjur tertusuk durinya, biasanya Anda akan mengalami gatal-gatal, pegal, perih, dan nyeri di sekujur tubuh.
Efeknya memang tak langsung terasa, tapi saat racun hwan laut ini mulai menyerang, bagian sekitar tubuh yang telah tertusuk duri pun terasa gatal-gatal. Bila tidak segera ditangani, Anda akan merasakan rasa gatal yang berkepanjangan. Bahkan bisa lebih dari satu pekan.
Ketika kaki Anda telah tertusuk duri, segeralah menjauh dari kawanan tersebut. Ambil durinya dengan perlahan. Anda bisa menggunakan penjepit (pinset) sebagai alat bantu.
Langkah selanjutnya, Anda bisa mencari batu atau benda tumpul lainnya. Bukan untuk memukul si bulu babi, tetapi menepuk-nepuk atau memukul bagian kaki yang tertusuk duri. Fungsinya adalah untuk menghancurkan duri yang menempel di kaki.
Anda juga bisa melakukannya dengan menyiramkan cairan amoniak alami dari air seni sudah cukup untuk melunturkan racun-racun. Namun, untuk perawatan yang lebih maksimal, oleskan obat antiseptik untuk menghindari infeksi.
Tak hanya bahaya yang datang, namun landak laut juga memiliki khasiat yang baik. Beberapa ahli yang berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Febrina Olivia Akerina, Tati Nurhayati, dan Ruddy Suwany melakukan penelitian mengenai hewan laut ini.
Riset berjudul “Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Bulu Babi” ini mengambil landak laut atau bulu babi yang dipasok dari Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, dan menggunakan bahan pelarut metil, etil asetat, dan n-heksan untuk mengambil senyawa antibakteri yang terdapat di dalamnya.
Dari 30 ekor bulu babi yang diekstrak, gonad menjadi bagian yang menghasilkan ekstrak tertinggi (7,1%) daripada bagian lainnya. Bagian ini juga diduga memiliki kandungan antibakteri tertinggi.
Hal ini didasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri gonad memiliki nilai tertinggi, dibandingkan bagian lainnya ketika diujikan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Senyawa yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak bulu babi mengandung senyawa bioaktif golongan steroid, triterpenoid, dan saponin. Ketiga golongan senyawa tersebut berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.