Kumpulan Bahasa Medan yang Punya Beda Makna, Jangan Salah Ucap Saat Liburan ke Sana

Dalam Bahasa Medan, ‘honda’ digunakan untuk menyebutkan kata ‘motor’. Ya, apapun merk motor mereka, disebutnya ‘honda’. Istilah bahasa Medan lainya di sini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Wisata Medan telah berkembang pesat. Bukan hanya terkenal dengan wisata kulinernya yang menggiurkan, destinasi wisata instagenik tak kalah menarik untuk ditelisik.

Bila Anda memutuskan untuk berlibur ke sana, perhatikan penggunaan bahasanya. Orang-orang Medan memang menggunakan Bahasa Indonesia dalam keseharian. Namun, terdapat beberapa kosa kata dalam Bahasa Medan yang memiliki makna berbeda dari arti yang seharusnya.

Baca juga: 17 Istilah bahasa Medan yang harus dipahami bila punya teman asli Medan

Jangan salah, di Medan, kereta bukan lagi serangkaian lokomotif yang mengangkut manusia

Tahukah Anda, di Medan,  ‘kereta’ adalah sebutan untuk  ‘sepeda motor’. Maka, alih-alih menggunakan kata ‘kereta’, lebih baik diperjelas dan menggantinya dengan sebutan ‘kereta api’.

Asep : “Cok, di mana sekarang?”

Ucok : “Lagi naik kereta otw ke hotel kau”

Asep: “Memangnya ada kereta yang berangkat jam segini?”

Ucok: “Maksud aku, sepeda motor. Di Medan, kereta itu berarti sepeda motor.”

Asep: “Ohhh ..”

Sebaliknya, motor juga bukan kendaraan beroda dua yang dijalankan dengan mesin

Penggunaan istilah ‘mobil’ kurang populer di Medan. Mereka lebih senang menyebut mobil” dengan nama ‘motor’. Dalam bahasa Medan, ‘motor’  berarti ‘mobil’ .

Ucok : “Naik apa kau ke sini? Motor?”

Asep : “Naik mobil”

Ucok : “Oh, kau naik motor. Baguslah”

Asep : “Hah?”

Sedangkan dalam Bahasa Medan, ‘honda’ digunakan sebagai ganti untuk menyebutkan kata ‘motor’. Ya, apapun merk motor mereka, disebutnya ‘honda’. Sedangkan ojek dikenal dengan sebutan RBT atau kepanjang dari Rakyat Banting Tulang.

Ucok : “Naik apa kau ke sini? RBT atau Honda?”

Asep : “Hah?”

Hati-hati menggunakan kata lucu, bermaksud memuji bisa jadi malah menyakiti hati

Hati-hati menyebut lucu, dalam Bahasa Medan artinya aneh. Foto dari batakgaul.com

Bagi kebanyakan wanita, kata ‘lucu’ memiliki makna yang lebih luas. Bukan lagi berarti ‘lucu (humor-red)’ tapi bisa juga diartikan sebagai ‘bagus’ atau ‘imut’. Dan bila Anda termasuk satu dari banyak wanita yang gemar menggunakan istilah ‘lucu’, hati-hatilah saat ke Medan.

Baca juga: Alasan mengapa Medan harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup 

Arti kata ‘lucu’ tak sepositif yang Anda kira. Di Medan, ‘lucu’ dimaknai sebagai sesuatu hal yang aneh. Banyak orang Medan yang kerap gunakan  ‘lucu’ untuk menyebut  ‘aneh’

Ucok : “Baju kau lucu kali?”

Asep : “Terima kasih”

Ucok : *tertawa 

‘Mandi’ tak selalu membersihkan tubuh dengan mengguyurkan air ke badan

Istilah ‘mandi’ akan sering Anda dengar saat berwisata kuliner di Medan. ‘Mandi’ merupakan singkatan dari Teh manis Dingin.

Ucok : “Kak, pesan Mandi 2”

Asep : “Serius mau mandi di warung makan?”

Ucok : “Mandi singkatan dari Teh manis Dingin”

Selain ‘mandi’, ada juga istilah Teh Tong yang artinya teh tanpa gula.

Orang Surabaya dan sekitarnya, jangan salah paham dengan istilah ‘Cak’

Bagi arek Suroboyo, ‘Cak’ biasa digunakan untuk menyapa orang laki-laki yang lebih tua atau yang dituakan. Tapi, di Medan, ‘cak’ memiliki arti ‘coba’.

Asep : “Saya mau sewa sepeda motor. Syaratnya apa ya?”

Ucok : “Cak tunjukkin KTP buat syarat sewa kereta”

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU