Jika Italia memiliki sumber air panas alami Saturnia, maka Indonesia juga punya Kawah Putih Dolok Tinggi Raja di Sumatera Utara. Lokasinya berada di Desa Dolok Merawa, Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Dari pusat Kota Medan, Kawah Putik Dolok Tinggi berjarak sekitar 90 km yang dapat ditempuh selama 3 jam perjalanan darat menggunakan kendaraan bermotor seperti mobil atau motor.
Kawah Putih Dolok Tinggi Raja masuk dalam wilayah kewenangan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara. Dahulu kawasan ini adalah cagar alam, namun kini telah berubah menjadi taman wisata alam. Itulah sebabnya meskipun memiliki panorama alam yang mempesona, Kawah Putih Dolok Tinggi Raja jurang begitu populer. Sebelum statusnya berubah, kawasan ini sama sekali tak boleh disentuh.
Sebelum Indonesia berdiri, oleh pemerintah Hindia Belanda bersama para raja di Simalungun, kawasan Kawah Putih Dolok Tinggi Raja dan ekosistem di sekitarnya merupakan bagian dari Hutan Lindung Sianak-anak I dan Hutan Lindung Sianak-anak II. Keduanya ditetapkan sebagai hutan lindung pada tahun 1916 dan 1918. Kesepakatan tersebut diterakan dalam bentuk Zeelfbestuur Beslui Nomor 24 Tanggal 18 April 1924.
Ekosistem alamnya yang unik dan menjadi habitat bagi ragam spesial flora fauna, maka raja-raja di Simalungun sepakat untuk meningkatkan status hutan lindung menjadi menjadi cagar alam. Benar-benar seperti keajaiban alam, tempat ini memiliki kawah putih berupa sumber air panas yang bercampur belerang yang dikelilingi travertin atau endapan kapur. Sesekali akan ada semburan air panas setinggi 2.5 meter dari dalam tanah.
Hampir seluruh area di sekitar sumber air panas memutih akibat endapan kapur, tebal dan berteras-teras mirip model pertanian terasering. Warna putih yang dominan membuat masyarakat setempat menjulukinya dengan salju panas. Lokasi Kawah Putih Dolong Tinggi Raja juga sering menjadi tempat pemotretan pre-wedding. Banyaknya jumlah wisatawan menjadi fakta besarnya potensi Tinggi Raja sebagai destinasi wisata.
