Kemenpar Akan Kembangkan Nomadic Tourism Tahun Ini

Kemenpar berharap bisa ber-mitra dengan Amerika Serikat dan Australia untuk mengembangkan nomadic tourism. Danau Toba akan jadi pilot projectnya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Danau Toba akan dijadikan pilot project nomadic tourism oleh Kemenpar. Foto oleh Ibnu Hutabarat/Kontributor Phinemo.com

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan mengembangkan nomadic tourism atau wisata kembara pada tahun ini. Rencananya, Kemenpar akan memberikan insentif bagi pelaku industri pariwisata yang berminat mengembangkan program tersebut di Indonesia. 

Kawasan wisata Danau Toba di Sumatera Utara akan dijadikan pilot project untuk program nomadic tourism. Rencana awal, program akan dimulai pada Bulan April mendatang.

Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Danau Toba dipilih sebagai pilot project karena kawasan itu masuk dalam kategori destinasi pariwisata prioritas Kemenpar.

“Banyak spot menarik di Danau Toba, kami akan menyediakan fasilitas seperti karavan, glamping (glamourous camping), dan homepods,” kata Arief.

Ketiga fasilitas itu, lanjut Arief, bersifat portable (bisa dipindah-pindah).

Baca juga: Sensasi camping di tepi Danau Toba

Program nomadic tourism diklaim sangat cocok dikembangkan di daerah-daerah yang belum tersedia akomodasi penginapan.

“Indonesia memiliki 17.000 pulau, 70.000 desa, dan ratusan destinasi.. Kalau harus membangun hotel konvensional perlu waktu yang sangat lama. Saya akan memberikan insentif bagi orang yang masuk (mengembangkan) nomadic tourism,” ujar Arief.

Nantinya, jika program tersebut sudah berjalan di Danau Toba, destinasi lainnya seperti Wakatobi dan Labuan Bajo juga akan mengembangkan wisata serupa. 

Menpar menyebut Amerika Serikat (AS), dan Australia sebagai contoh pemain terbaik untuk bisnis karavan. Ia berharap Indonesia bisa bermitra dengan ke-dua negara tersebut.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU