Kampung Melo, Kampung Budaya Flores dengan Lanskap Alam Indah

Anda ingin mencari wisata budaya dengan nuansa yang indah selama berada di Labuan Bajo? Kampung Melo bisa menjadi pilihan Anda.

SHARE :

Ditulis Oleh: Astrid S

Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai provinsi dengan eksotika pemandangan alam yang indah. Sejauh mata memandang, Anda akan disuguhi cantiknya padang rumput maupun birunya pantai yang tak berujung. Maka tak heran jika Labuan Bajo, salah satu kelurahan Nusa Tenggara Timur, masuk dalam program 10 destinasi Bali Baru yang diusung oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia guna meningkatkan pariwisata negara.

Tak hanya menyajikan wisata alam yang indah, ternyata Nusa Tenggara Timur juga punya wisata budaya yang wajib Anda coba. Destinasi tersebut dikenal sebagai Kampung Melo yang terletak di Desa Liang-Ndara, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Cumi-Cumi Cottage, Penginapan di Labuan Bajo untuk Lengkapi Petualangan Seru Anda

Kampung Melo terletak di ketinggian 624 meter di atas permukaan laut. Jadi Anda tak perlu khawatir dengan panasnya Pulau Flores karena suhu tertinggi di daerah ini hanya 20 Celcius. Walaupun harus menempuh jarak kurang lebih 70 kilometer atau sekitar 45 menit dari Labuan Bajo, Anda tidak akan menyesal menghabiskan perjalanan ke tempat ini.

Di sepanjang perjalanan, Anda akan disambut dengan deretan pepohonan yang rimbun dan luasnya padang rumput. Walaupun rute yang ditempuh cukup terjal, namun jalan menuju Kampung Melo sudah ditata dengan baik dan terdapat petunjuk jalan.

Keindahan dan tradisionalitas adat Manggarai Barat bisa Anda pelajari di Kampung Melo. (Foto: baringopi)

Sesampainya di pa’ang atau pintu masuk menuju Kampung Melo, Anda akan disambut oleh ketua adat. Sebagai bentuk penyambutan, Anda akan diberi selendang cantik khas Kampung Melo sebagai bentuk ucapan selamat datang.

Selain itu, para pengunjung juga akan diberikan sopi atau tuak lokal dari pohon enau dan pinang sirih. Masyarakat Kampung Melo sangat menyambut kedatangan para pelancong yang datang karena hal tersebut merupakan upaya dalam menjaga adat Manggarai Barat.

Sambutan yang ramah dari masyarakat Kampung Melo tidak sampai situ. Setelah menjamu dan mendoakan para tamu yang datang, Anda akan diajak menonton berbagai penampilan seni yang sudah dipersiapkan. Salah satu penampilan tersebut adalah Tari Caci.

Tari Caci merupakan tari untuk memanjatkan syukur kepada Tuhan atas keberhasilan panen dan kebaikan lainnya. Para pemuda dengan memakai cambuk akan menari sambil mencambuk satu sama lain sesuai dengan iringan lagu.

Walaupun para penari akan mendapatkan sakit dan memar, namun mencari pemenang bukanlah tujuan dari tarian ini. Darah yang keluar dari tubuh para penari dianggap sebagai bentuk persembahan kepada para leluhur agar panen ke depannya bisa berhasil. Penampilan adat lainnya pun disuguhkan kepada para tamu guna memberikan rasa akrab dan ramah.

Tarian Caci, tari yang menegangkan namun sarat syukur kepada Tuhan. (Foto: florestourism)

Baca Juga: Destinasi Unggulan, Tapi Sampah di Labuan Bajo Masih Memprihatinkan

Setelah upacara penyambutan berakhir, Anda bisa langsung berkeliling di sekitar Kampung Melo. Melihat pemandangan Manggarai Barat dari ketinggian merupakan hal yang wajib dilakukan. Nusa Tenggara Barat memang dikaruniai keindahan alam yang melimpah, mulai dari sawah hijau yang subur hingga langit biru cerah yang tak menyengat.

Anda juga bisa mendatangi rumah warga untuk melihat aktivitas sehari-hari masyarakat Kampung Melo maupun belajar budaya mereka yang unik secara mendalam. Kampung Melo membuat kita serasa berada di rumah dengan segala keramahan tuan rumah di sini.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU