Kampung Adat Bena, Kampung di NTT yang Ada Sejak 1.200 Tahun Lalu

Kampung Adat Bena berada di atas bukit dengan pemandangan Gunung Inerie. Kampung ini konon tak berubah sedikitpun sejak zaman megalitikum atau sekitar 1.200 tahun yang lalu.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Flores terkenal dengan destinasi yang cantik dan memesona. Kampung Adat Bena adalah salah satu destinasi cantik yang jadi idaman para turis yang datang ke Flores. Kampung ini terkenal karena masuk dalam kampung adat tertua di Nusa Tenggara Timur yang masih mempertahankan adat istiadat bahkan rumah adat mereka.

Kampung Adat Bena, kampung megalitikum. Foto oleh velanesia

Kampung megalitikum dengan view Gunung Inerie

Kampung Adat Bena berada di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, sekitar 19 kilometer di selatan Bajawa. Kampung ini berada di puncak bukit dengan pemendangan Gunung Inerie. Karena berada di lereng gunung, kampung ini cukup dingin dan sering dihiasi dengan kabut.

Pemandangan di sekitar kampung. Foto oleh choynieshaa

Keberadaannya di bawah gunung merupakan ciri khas masyarakat lama yang percaya bahwa para dewa tinggal di gunung. Menurut penduduk kampung ini, mereka meyakini keberadaan Yeta, dewa di di gunung ini yang melindungi kampung mereka. Kepercayaan itu masih dipegang oleh masyarakat setempat hingga sekarang.

Baca juga: Kampung Adat Cikondang, Rumah Adat Berusia 200 Tahun yang Masih Ada Hingga Sekarang

Pembangunan rumah adat Bena berlatar gunung Inerie. Foto oleh kupangnet

Karena kepercayaan itu, Kampung Adat Bena pun masih mempertahankan adat istiadat mereka. Termasuk memeprtahankan bangunan rumah yang mereka tinggali yang jumlahnya kurang lebih 40-an. Rumah-rumah di sini masih menggunakan bahan-bahan seperti jerami dan kayu. Diperkirakan tempat tinggal masyarakat setempat tidak banyak berubah sejak 1.200 tahun.

Kampung Adat Bena berbentuk memanjang dari utara ke selatan seperti kapal. Pintu masuknya hanya dari utara sementara ujung lainnya berupa tepi tebing yang terjal.

Warga kampung sedang membuat kain tenun tradisional. Foto oleh 7giths

Di kampung ini ada beberapa suku yang tinggal yakni Suku Khopa, Ago, Ngada, Deru Solamae, Deru Lalulewa, Wahto, Dizi dan Dizi Azi. Mereka kebanyakan bekerja sebagai peladang dan kaum wanitanya suka menenun saat luang.

Baca juga: Kampung Wisata Pandanwangi, dari Spot Instagramable hingga Kereta Gantung Pun Ada

Kampung dengan hasil kopi terbaik di Flores

Kopi Bejawa paling diminati. Sumber foto

Kampung Adat Bena memang mengagumkan, selain indah ternyata kampung ini terkenal dengan hasil kopi yang nikmat. Bahkan banyak wisatawan mengaku hasil kopi kampung ini adalah yang terbaik di Bajawa dan Flores.

Penduduk masih menggunakan cara tradisional dalam mengolah kopi tapi rasanya membuat orang yang merasakannya ketagihan. Ciri khas kopinya sendiri memiliki tingkat kesamaannya yang tinggi.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU