Antrian untuk melewati keamanan bandara adalah salah satu tempat yang paling mungkin di mana para scammer yang akan menyerang.
Cara licik mereka adalah bekerja dengan cara berpasangan. Satu orang berada di antrean mesin X-ray dan yang lain mengambil barang-barang target saat sedang terkecoh. Agar hal tersebut tidak terjadi, begini cara kerja para pelaku kejahatan di bandara.
Dalam langkah yang sama, pencuri sering mencoba mengalihkan perhatian wisatawan agar menjauh dari barang bawaannya. Setelah ini terjadi, pasangan pelaku penipuan bandara tersebut akan bergerak menuju bagasi tanpa pengawasan dan mengambil dompet atau pun ponsel.
Maka, para pakar keamanan menyarankan untuk tidak pernah mengemas semua barang berharga Anda di satu tempat.
Sebagian besar bandara menawarkan wifi gratis sehingga penumpang dapat memeriksa email atau media sosial mereka. Namun terkadang jaringan yang tersedia tidak aman dan telah diatur oleh peretas. Hal ini berarti mereka dapat mengakses perangkat wisatawan dan mencuri informasi pribadi seperti detail akun bank dan kata sandi akun.
Ketika bepergian dengan membawa barang berat, ada banyak orang yang menawarkan bantuan dapat terlihat seperti tanda selamat datang. Tetapi, seringkali ‘orang yang membantu’ ini akan menolak memberikan koper-koper penumpang ketika mereka mencapai transportasi bandara mereka kecuali mereka diberi uang.
Para ahli mengatakan bahwa satu-satunya orang yang harus membantu wisatawan dengan koper adalah porter bandara resmi.
Dengan sebagian besar turis yang memiliki dompet, ponsel, dan paspor, mudah bagi pencopet untuk mogok. Setelah mereka memiliki bagasi mereka, mereka berkeliaran mencari meja penyewaan mobil, tanda keluar atau tempat untuk minum.
Sementara itu, pencopet sedang menunggu untuk mengambil barang-barang berharga yang telah dimasukkan ke dalam kantong.
Para ahli menyarankan untuk mengencangkan tas, tidak menaruh barang berharga di kantong koper dan menyimpan barang berharga di dalam kantong atau tas jaket.
Karena banyak wisatawan ingin menghindari biaya roaming, menyewa telepon seluler di negara yang mereka kunjungi. Ide yang terdengar sangat brilian di mana nantinya para penyedia jasa peminjaman ponsel meminta uang jaminan dan mengatakan bahwa uang akan dikembalikan setelah ponsel dikembalikan.
Namun, beberapa vendor palsu tidak memberi tahu pelanggan bahwa perangkat memiliki biaya yang terlalu tinggi.
Jika penumpang tiba di tempat tujuan dan belum memesan transfer tetapi seseorang menunggu mereka dengan kartu nama, maka berhati-hati lah
Ini bisa menjadi penipuan bandara yang rumit yang dibuat oleh supir taksi untuk mendorong mereka berpisah dan kemudian menuntut biaya besar untuk membawa Anda kembali.
Ketika bepergian dari bandara menuju hotel atau pun destinasi menggunakan taksi, biasanya sopir taksi nakal akan mengaku bahwa argometer rusak. Dengan cara ini, mereka bisa mendapatkan biaya perjalanan yang melambung.
Untuk menghindari hal ini terjadi, Anda harus menyetujui harga sebelum mereka masuk ke mobil.