Meskipun pesawat diciptakan untuk terbang dan mengudara di ketinggian, namun moda transportasi ini memiliki ketinggian maksimumnya. Umumnya pilot akan mengendarainya hingga ketinggian 30 ribu kaki di udara. Lalu apakah yang terjadi jika pesawat terbang terlalu tinggi? Akankah terjadi hal serius?
Meskipun faktanya pesawat terbang akan melaju lebih cepat jika berada di ketingian, namun hal pertama yang riskan terjadi bila pesawat mengudara terlalu tinggi adalah semakin tipisnya udara. Ini akan membahayakan penumpang karena semakin sedikitnya pasokan udara ke mesin juga semakin berkurang.
Jika udara yang dipasok ke mesin berkurang, kemungkinan terburuk yang terjadi adalah adanya kerusakan mesin karena tidak bisa digunakan.
Dilansir dari Kumparan, Forbes pernah mengungkapkan pesawat Pinnacle Airlines 3701 pernah mengalami kegagalan mesin di kedua mesin akibat terbang terlalu tinggi. Kala itu pesawat terbang pada ketinggian 33 ribu kaki, kemudian diminta untuk naik hingga 41 ribu kaki, yakni ketinggian maksimum pesawat.
“Kedua mesin gagal, kru tidak dapat menghidupkan kembali, pesawat jatuh dan hancur,” ujar Tom Farier, pensiunan pilot helikopter penyelaman dan keselamatan penerbangan.
Meskipun begitu, Tom mengungkapkan bahwa sebenarnya tak ada batas ketinggian maksimum resmi untuk terbang dari otoritas penerbangan. Namun umumnya operator pesawat punya standar sendiri soal ketinggian maksimum untuk terbang. Ini dilakukan demi keselamatan, baik penumpang maupun kru pesawat terbang.