Bicara tentang kuliner memang tidak ada habisnya, selalu saja ada kuliner kekinian dan hits yang bermunculan setiap waktu. Tapi tak semua kuliner kekinian cocok di lidah kita, apalagi orang Indonesia cenderung mencintai rasa pedas dan gurih dari sebuah hidangan.
Terlepas dari kuliner baru dan kekinian, Gorontalo sebagai salah satu daerah yang diminati wisatawan ternyata memiliki kuliner tradisional yang unik, namanya Ilabulo.
‘Dari nama turun ke hati’, mungkin itu yang bisa mendeskripsikan keberadaan kuliner ini. Ilabulo memang nama yang unik, selain itu sebenarnya kuliner ini juga sangat nikmat.
Ilabulo sekilas memiliki tampilan seperti pepes dengan bungkus daun pisang. Kadang disajikan dengan dibakar atau hanya dikukus saja. Meskipun mirip dengan pepes ikan tapi isiannya berbeda jauh.
Isian Ilabulo bukan ikan melainkan ampela ati ayam yang dicampur dengan sagu lalu ditengahnya diberi rebusan telur dan dibungkus menggunakan daun pisang lalu dikukus beberapa saat hingga matang. Karena bahannya berbeda, maka kuliner ini rasanya juga berbeda dari pepes, pun warnanya terlihat lebih hitam kecokelatan.
Sebelum dikukus, ati ampela ayam juga dimasak terlebih dahulu di atas wajan menggunakan bumbu khas Gorontalo lalu dicampur dengan tepung sagu, garam, dan gula pasir hingga meletup-letup. Baru ditata ke dalam daun pisang bersama telur ayam yang telah direbus.
Ilabulo biasanya disajikan bersama dengan kuliner tradisional Gorontalo bernama Binte Biluhuta yang memiliki bentuk mirip bubur Manado. Tapi ada pula masyarakat yang langsung mengkonsumsinya. Rasanya gurih, kenyal, dan lezat.
Untuk mencicipinya, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 5.000 saja per bungkus. Kita bisa menemui kuliner ini di pinggir jalan atau di beberapa restoran di Gorontalo yang menyajikan kuliner tradisional.