Tsunami bisa terjadi di perairan mana saja, termasuk kawasan wisata. Indonesia sendiri terletak di 3 lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia sehingga menjadi daerah rawan gempa dan tsunami.
Ancaman gempa maupun tsunami tersebar di hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia, baik dalam skala kecil hingga besar yang merusak. Dari buku saku yang dikeluarkan BNPB, hanya di Pulau Kalimantan bagian barat, tengah dan selatan yang tak ditemukan sumber gempa bumi walaupun pusatnya berasal dari Laut Jawa dan Selat Makassar.
Untuk berjaga-juga buat Anda yang suka berwisata ke pantai, berikut beberapa tips hadapi ancaman tsunami saat sedang liburan.
Satu hal yang perlu Anda perhatikan untuk menyelamatkan diri dari ancaman tsunami adalah dengan mengenali jalur evakuasi. Anda bisa mendapatkan informasi ini dari petugas hotel yang Anda tinggali selama liburan atau warga setempat. Setidaknya Anda harus menghindari pantai sekitar 3,2 kilometer an jika melihat tanda-tanda Tsunami atau sirine peringatan.
Ketika orang berlarian untuk menyelamatan diri, pastikan kerumunan yang berlarian menuju ke jalur evakuasi. Jangan sampai salah tujuan.
Bila sempat, persiapkan beberapa peralatan darurat di dalam ransel Anda seperti perlengkapan p3k, tisu kamar mandi, makanan pengganti, dan air. Itu salah satu yang paling penting untuk mempertahankan hidup pasca tsunami menyerang.
Pastikan barang yang Anda bawa ringan sehingga tidak memberatkan selama proses evakuasi.
Mengapa demikian? Karena Anda akan lebih aman ketika berada di tengah laut. Jika Anda nekat untuk berlabuh di tepian, risiko terkena hantaman bangunan lebih besar.
Dengan berada di tengah lautan dan menjauh dari pinggir pantai, Anda dalam keadaan yang lebih aman. Setelah terjangan tsunami telah berakhir, barulah Anda menyelamatkan diri ke tepian pantai.
Meskipun tidak 100% tsunami datang karena gempa bumi, namun untuk menghindari kemungkinan terburuk, lebih baik langsung tinggalkan pantai jika Anda merasakannya. Mengapa? Karena beberapa kasus tsunami terjadi pasca gempa terjadi di daratan.
Ketahui pula, bahwa tsunami bisa saja datang lebih dari satu kali. Selain itu, ombaknya pun menyebar. Bisa jadi, tsunami susulan akan datang meski hanya terjadi ombak kecil di kawasan Anda.
Wajib diketahui bahwasanya beberapa tsunami datang setelah terjadi fenomena surutnya air menuju ke laut. Air akan diam dan satu-satunya ombak berukuran kecil tidak akan bisa menjangkau pantai.
Namun setelah surut, dalam beberapa saat akan ada ombak dari kejauhan. Itulah tanda tsunami akan datang menerjang. Beritahu orang sekitar jika melihat fenomena itu untuk memastikan agar semua orang siap untuk proses evakuasi.
Tsunami membawa ombak yang sangat dahsyat bahkan mampu merobohkan rumah, gedung bertingkat, dan menghanyutkan masjid. Maka dari itu, berenang melawan arus tsunami itu hal yang membahayakan. Anda bisa saja tenggelam.
Cobalah untuk menjangkau pepohonan dan sebisa mungkin cermat untuk menghindari beberapa puing-puing bangunan yang terbawa ombak.
Idealnya, kita harus berada di dataran tinggi seperti gunung atau bukit untuk menyelematkan diri dari Tsunami. Lantai 40 sebuah bangunan akan sangat berbahaya karena bisa saja tersapu ombak dan berubah menjadi reruntuhan. Maka, gedung bertingkat pun bukan solusi untuk berlindung dari tsunami.
Setidaknya Anda harus menghindari pantai dengan radius 1,6 kilometer karena ombak bisa menyapu sejauh 609,6 meter.