Sakit, Seorang Pendaki Wanita Dievakuasi dari Gunung Gede

Mendaki gunung memang bukan hanya tentang puncak, namun keselamatan, kebersamaan dan bagaimana pendaki bisa belajar dari arti perjalanannya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Seorang pendaki wanita bernama Mutia (19 tahun) dievakuasi oleh Tim Volunteer Panthera, petugas serta warga di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, dilansir dari Republika, Senin (16/5/2016) dini hari.

Diketahui Mutia melakukan pendakian Gunung Gede bersama 32 orang pada Sabtu (15/5) melalui jalur pendakian resmi Resort Selabintana, Desa Perbawati, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Namun di tengah pendakian, kondisi tubuhnya menurun, tepatnya di Pos Cileuntik di ketinggian 2000 mdpl.

Foto diambil dari sini

Tim Volunteer Panthera, Eng Yanto mengatakan, timnya segera bergerak dan melakukan upaya penyelamatan setelah menerima laporan dari rekan korban yang lebih dulu turun. Proses evakuasi korban sempat mengalami kesulitan, medan yang terjal dan hujan yang lebat sempat menghambat evakuasi dan membuat evakuasi sangat lama.

Pendaki berjumlah 32 orang ini awalnya merencanakan untuk turun melalui jalur Gunung Putri, Kabupaten Cianjur. Karena ada satu orang yang sakit dan beberapa merasa kelelahan, akhirnya 7 pendaki dari total 32 pendaki ikut bersama Tim Evakuasi melalui Jalur Selabintana.

Eng Yanto mengatakan jika sebenarnya bukan hanya Mutia yang merasa sakit, namun ada 2 rekan Mutia lain yang juga sakit dan minta dievakuasi, tetapi akhirnya kedua rekan Mutia berhasil turun.

Kepala Seksi TNGGP Wilayah 1 Cianjur, Ardi Andono menghimbau para pendaki Gunung Gede Pangrango untuk memperhatikan perlengkapan standar saat cuaca hujan seperti sepatu, tenda kedap air, jas hujan wajib dipersiapkan. Lalu, logistik yang sesuai, yakni makanan ringan ada di setiap orangnya. Minuman juga diperhatikan, terlebih saat melakukan pendakian melalui rute yang susah air. Selain itu, penting menjaga kekompakan saat mendaki dengan grup besar. Jika ingin ringan dengan barang bawaan saat mendaki, lebih baik membagi peralatan kelompok dengan jumlah maksimal sepuluh orang. Ini juga akan memudahkan Anda.

Menurut Ardi, kecelakaan kerap dialami oleh pendaki dalam grup besar, rata-rata berjumlah di atas 25 orang.

Ia menambahkan, jika bisa melakukan evakuasi, lakukanlah evakuasi mandiri. Segera bawa turun pendaki yang sakit, khususnya yang mengalami hypotermia. Jangan hanya menunggu petugas datang.

Dan yang terpenting adalah mengurungkan niat melanjutkan pendakian bila ada salah satu pendaki yang mengalami sakit, dan berfokus bahu membahu mengevakuasinya.

Mendaki gunung itu bukan hanya tentang puncak, tapi keselamatan, kebersamaan dan bagaimana pendaki bisa belajar dari arti perjalanannya.

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU