Seluk Beluk Google Local Guide yang Perlu Kamu Tahu

Google Local Guide, program dari Google yang memberikan banyak reward hanya dengan memberikan review terhadap suatu tempat. Bisa diundang Google juga lho!

SHARE :

Ditulis Oleh: Faiz Abi

Globalisasi yang terjadi di dunia ini tentu memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang bisa kita rasakan dan nikmati adalah adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih. Salah satu contohnya, sekarang kita tak perlu repot-repot mencari guide ketika sedang berada di kota lain karena sudah terdapat sebuah program dari Google yang bernama Google Local Guide (LG)

Google Local Guide adalah sebuah program dari Google untuk mendapatkan informasi tentang destinasi yang ada di kota-kota di seluruh dunia. Dan dengan adanya LG, pengguna menjadi mudah untuk mengetahui mereka harus ke arah mana untuk sampai di lokasi yang mereka tuju. Di Indonesia-pun sudah banyak komunitas LG yang sudah diterima dan didukung langsung oleh Google, salah satunya adalah LG Sidoarjo.

Google Local Guides Sidoarjo

Fahmi, pendiri Local Guide Sidoarjo ketika diundang ke Google Guides Summit di San Fransisco, Oktober 2017. Foto oleh fahmiadimara.

“LG Sidoarjo menjadi salah satu LG yang paling aktif di dunia. Dalam seminggu, LG Sidoarjo ini bisa melakukan 2-3 meetup,” cerita Fahmi.

Ketika dihubungi oleh Tim Phinemo, Fahmi Adimara, pendiri dari Local Guide Sidoarjo bercerita bahwa awalnya dia mendirikan LG Sidoarjo ini pada tahun 2016 lalu.

Fahmi menjelaskan ,jika ingin mendaftarkan sebuah komunitas LG, ada prosedur yang harus dilengkapi, yaitu mendaftarkan secara resmi komunitas tersebut ke tim pusat LG. Akhirnya setelah melewati berbagai proses, grup komunitas LG Sidoarjo diterima dan menjadi komunitas ke-2 (setelah komunitas Bali) yang ada di Indonesia yang didukung secara langsung oleh Google Local Guide.

Karena kontribusi Fahmi tak pernah kendor bagi LG Sidoarjo yang saat ini memiliki 508 anggota, akhirnya pada awal 2017 dia diamanahi oleh owner LG dari Surabaya untuk menjadi Moderator Surabaya Local Guides.

Setelah itu secara tak langsung Fahmi mempunyai tanggungjawab baru, yaitu mengelola Surabaya Local Guides juga. Dengan membawa dua komunitas tersebut, Fahmi membentuk akun LG Indonesia di salah satu sosial media, instagram. Tujuannya adalah agar lebih mudah menjangkau teman-teman LG yang aktif di sosial media.

Di bawah kepemimpinan Fahmi, Surabaya LG menjadi komunitas paling aktif di dunia dan saat ini sudah mempunyai 1252 anggota. Dalam seminggu mereka bisa berkumpul dan bertukar pikiran sebanyak 2-3 kali pertemuan. Karena keaktifan Fahmi dan Surabaya LG, tim Google Local Guide kemudian memberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan sebuah event bertema Photowalk & Foodcrawl di Surabaya. 

Google Local Guides Semarang

Semarang Local Guide ketika beraksi. Foto oleh macjantra.

Tak hanya Sidoarjo, Bali dan Surabaya saja yang mempunyai komunitas regional. Semarang juga memiliki komunitas LG regional dan dipimpin oleh Mohammad Arkham Chadiar Jantra. Ketika ditemui Tim Phinemo, sebelum mendirikan komunitas LG di Semarang, Arkham mengaku dia dimotivasi oleh Fahmi dari LG Sidoarjo dan Surabaya.

“Saya mendapat motivasi dari Fahmi, Community Moderator Surabaya dan Sidoarjo untuk membentuk dan mengaktifkan komunitas LG di Semarang. Saya juga menyadari Semarang belum punya komunitas LG, padahal Magelang saja udah punya.”

Akhirnya, pada 17 Agustus 2017 komunitas LG Semarang dibentuk dengan Arkham sebagai Community Moderator. Tugas Arkham adalah membuat event seperti foodcrawl, g-walk, dan aktifitas edit peta. Selain itu, tugas penting seorang Community Moderator lainnya adalah meningkatkan interaksi antar user, sehingga makin banyak orang yang mau memberikan review dengan bagus.

“Biasanya orang Indonesia itu mereview berdasarkan bintang dan poin. Jadi mereka hanya sekadar memberikan bintang saja, bukan berdasar pengalaman mereka di tempat tersebut. Hal tersebut menyebabkan sisi informatif dari sebuah review belum tersampaikan secara maksimal. Ini juga menjadi alasa Google mengeluarkan banyak fitur baru, seperti fitur ‘Apakah Anda sedang di sini?’. Fitur tersebut sebenarnya untuk memicu agar orang-orang mau mereview suatu tempat dengan lebih natural,” jelas Arkham.

Menurut Arkham, tujuan komunitas LG bukan semata-mata untuk diri sendiri, tapi juga berkontribusi untuk membangun kota.

“Yang terbantu justru semacam toko-toko kecil, pedagang makanan kaki lima, tempat wisata baru, toko oleh-oleh, dan masih banyak lagi. Jadi secara tidak langsung juga meningkatkan ekonomi daerah, kunjungan wisata, dan ikut membangun kota juga,” ucap Arkham.

Saat ini anggota LG Semarang berjumlah 52 orang. Dan jika ingin menjadi anggota di LG Semarang, Kamu cukup hanya dengan mengikuti salah satu event yang diadakan LG Semarang. Event-event tersebut diakui Arkham memang belum terjadwal, tetapi dirinya mengusahakan bahwa setiap seminggu sekali ada kegiatan.

Semarang sendiri mempunyai lebih dari 150 LG mulai dari level 1-9 yang juga masih aktif memberikan review tentang tempat-tempat di Semarang.

Menurut Arkham, review yang diberikan tentang suatu tempat sangatlah valid dan bisa dipercaya.

“Di Google Review itu nggak cuma menampilkan yang bagus-bagusnya aja, kalau memang ada kekurangan juga akan ditampilkan. Jadi memang bisa dipercaya. Kalau sekarang, orang banyaknya menilai review itu dari banyaknya bintang,” jelas Arkham.

Manfaat yang diperoleh

Fahmi juga bercerita bahwa dengan bergabung di LG, Kamu akan mendapat banyak manfaat, seperti:

  1. Membantu semua pengguna LG untuk sampai di tempat tujuan dengan rute yang benar dan tidak nyasar
  2. Jika sedang berlibur ke luar kota/luar negeri bisa ditemani oleh LG regional
  3. Mendapatkan teman baru
  4. Mendapatkan ide-ide cemerlang yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan
  5. Jika terpilih dalam Local Guide Summit, Kamu bisa berdiskusi langsung dengan para Engineer Google

Arkham menambahkan bahwa dengan menjadi LG, Kamu bisa meningkatkan kredibiltas diri. Misal, kita boleh membawa nama LG ketika melamar pekerjaan. Menjadi LG pasti akan mempunyai nilai lebih dan kredibilitas karyanya lebih dipercaya.

Namun Fahmi menambahkan bahwa Kamu juga bisa mendapatkan manfaat tambahan jika bergabung dengan komunitas regional yang sudah ada, seperti:

  1. Mendapatkan dukungan penuh dari tim Google pusat
  2. Jika Kamu seorang owner grup komunitas, Kamu akan mendapatkan pelatihan online dengan tim LG pusat secara online
  3. Bisa mempromosikan destinasi unggulan di daerahnya lebih efektif
  4. Bisa berkolaborasi dengan pihak pemerintah dan swasta

Fahmi juga menambahkan, jika Kamu belum bergabung dengan komunitas LG regionalmu, Kamu bisa segera bergabung dengan mereka dan caranya sangatlah gampang.

“Untuk gabung ke komunitas itu gampang, buka aplikasi Google+ dan cari komunitas regionalmu kemudian pilih gabung,” tambah Fahmi.

Kendala yang dialami

Fahmi ketika mereview air terjun di Lumajang. Foto oleh fahmiadimara.

Dengan cap sebagai founder LG Sidoarjo dan LG Surabaya, Fahmi tentu mengalami kendala dan masalah-masalah yang menghalangi jalannya. Menurut Fahmi masalah yang dialaminya selama menjadi community moderator adalah membangun tim yang konsisten dan juga membangun sistem di dalam komunitas itu sendiri.

“Dulu pernah ada kendala seminggu bisa 4-5 kali meetup Foodcrawl. Tapi kendala kualitas reviewnya ala kadarnya. Akhirnya disiasati dengan memutuskan untuk membuat tim manajemen dan grup dengan membatasi jumlah meetup, sehingga dalam seminggu hanya 2 kali meetup.”

Sedangkan kendala yang dialami oleh Arkham ketika menjadi Community Moderator adalah susahnya mengumpulkan orang saat membuat event. 

“Saat ini komunitas teraktif adalah LG Surabaya. Bahkan menurut LG San Fransisco, di Amerika sudah banyak LG komunitas yang mati karena mayoritas sudah berorientasi pada material. Dulu waktu Google Review belum terkenal, LG ini tiap bulannya diundang oleh Google untuk makan bersama. Ada juga isu yang mengatakan bahwa LG sempat dibayar. Hanya dengan memberikan review 5 tempat dalam satu hari, LG akan mendapatkan bayaran,” tambah Arkham.

Perkembangan Google Local Guide

Google Local Guide juga tidak membiarkan anggota LG bergerak sendirian begitu saja. Google memberi dukungan terhadap LG-LG yang ada di tiap-tiap regional di seluruh dunia. Tiap tahunnya, Google juga mengadakan acara dengan mengundang orang-orang yang menjadi top contributor yang tersebar di 62 negara, bernama Google Guide Summit. Seperti pada tahun 2016 lalu, Google mengundang 75 kontributor dari 37 negara ke San Fransisco Bay Area untuk bertemu dengan orang-orang Google.

Hanya dalam beberapa tahun, program Google ini menjadi sangat pentin dan besar. Itu juga dikarenakan oleh meningkatnya pengguna telefon seluler yang menginginkan tempat yang tepat dan akurat.

LG terus berkembang dan semakin banyak orang yang bergabung sebagai anggota LG. Kebanyakan LG berasal dari Amerika, disusul dari Brazil, India, dan Indonesia. Mereka yang memutuskan untuk bergabung ke dalam LG ini berkomitmen untuk menyediakan konten yang bermanfaat bagi orang yang pertama kali mengunjungi tempat tersebut.

Untuk terus memudahkan pengguna LG, Google kemudian merilis sebuah program bagi LG yang membuat anggota LG dapat mengunggah video review berdurasi 30 detik. Bila sebelumnya hanya tulisan dan foto yang bisa diunggah ke Google Review, saat ini sudah dikembangkan untuk bisa mengunggah video untuk merekam apa yang menjadi khas dari destinasi tersebut.

Di Indonesia

Google Guide Summit di San Fransisco. Foto oleh fahmiadimara.

Sementara di Indonesia, LG juga berkembang sangat pesat setelah dirilis pada Desember 2015 lalu. Selama 2 tahun LG di Kota Delta saja sudah mencapai 479 orang.

LG yang berasal dari Indonesia pun tak bisa dianggap remeh dan miskin review. Pada 10-12 Oktober lalu terdapat 5 LG dari Indonesia yang diundang oleh Google untuk mengikuti Google Guide Summit. Untuk berangkat ke sana, akun yang digunakan harus sudah mencapai level 5 dan mengirimkan 1 video ketika mereview suatu tempat ditambah dengan apa motivasi ingin pergi ke kantor Google.

Salah satu LG asal Indonesia yang berangkat adalah Fahmi, pendiri komunitas LG Sidoarjo. Fahmi setiap harinya mampu mengulas 3-4 tempat. Tempat-tempat itu berkaitan dengan kuliner, wisata, pendidikan, ataupun kesehatan. Total unggahan foto Fahmi di dalam Google Review sudah mencapai lebih dari 20.456 foto.

Fahmi mengaku mendapat lebih banyak teman sejak menjadi LG. Bahkan, mereka tak segan memberikan tumpangan untuk istirahat. “Dukanya nyaris tidak ada. Paling ketika ditolak saat mau memotret tempat. Misalnya, di rumah sakit atau perkantoran dengan penjagaan ketat,” ungkap Fahmi.

Fahmi berharap bahwa makin banyak LG yang ada di Indonesia yang mampu memberikan review tentang tempat-tempat baru di Indonesia. Dengan itu jika ada orang yang ingin mengunjungi tempat tersebut, mereka sudah mendapatkan informasi yang jelas dan tidak salah jalan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU