Jet lag dapat didefinisikan sebagai gangguan tidur setelah melakukan perjalanan jarak jauh dengan menggunakan pesawat melintasi zona waktu berbeda. Biasanya gangguan yang terjadi berupa rasa kantuk yang teramat pada siang hari, sebaliknya pada malam hari sulit untuk tidur. Hal ini disebabkan karena tubuh masih mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya.
Semakin banyak zona waktu yang dilewati maka semakin besar pula kemungkinan untuk mengalami jet lag. Biasanya jet lag akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu setelah mengalami gejala-gejalanya.
Gejala jet lag dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, bahkan lansia sekalipun. Jet lag ditandai dengan rasa lelah dan kantuk pada pagi hingga siang hari, sedangkan saat malam sangat sulit untuk tertidur. Gejala lainnya yang mungkin dirasakan antara lain:
Setiap tubuh manusia memiliki jam biologi yang sama dengan perputaran bumi, yaitu 24 jam. Jam biologis dalam dunia kedokteran disebut irama sirkadian, yang membuat seseorang dapat terjaga saat siang hari dan tidur saat malam hari. Jet lag hanya berlangsung sementara sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Setidaknya butuh waktu sekitar 1-2 hari dari jet lag setelah melintasi satu zona waktu.
Selain proses adaptasi tubuh, jet lag juga dapat dipicu oleh beberapa faktor luar seperti diantaranya adalah:
Mengobati dan mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Tidak perlu pengobatan khusus untuk mengatasi jet lag. Semua gejalanya akan membaik setelah beberapa hari. Namun demikian, jika gejalanya tidak kunjung membaik sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait. Dokter akan memberikan pengobatan berupa obat-obatan kimia atau terapi cahaya.