11 Travel Blogger di Indonesia yang Memiliki Gaya Tulisan Khas

SHARE :

Ditulis Oleh: Sophie Maya

“Jika harimau mati meninggalkan belang, maka penulis mati meninggalkan rangkaian kata-kata.”

Mungkin itulah yang membuat kita, para pemburu destinasi, acap kali menyinggahi ‘rumah’  para travel blogger alias blog mereka.Dan terkadang karena seringnya bertamu ke ‘rumah’ mereka, ciri-ciri tulisan mereka pun sampai kita hafal di luar kepala.

Ya, tiap travel blogger memang punya ciri khasnya masing-masing. Ini dia blog-blog mengenai perjalanan dengan ciri khas mereka masing-masing yang akan menginspirasi langkahmu!

 

1. Catperku

Foto diambil dari blog catperku

Lugas. Menggebu-gebu. Menantang.

Serentetan kata itu menggambarkan bagaimana Rijal Fahmi -pemilik blog perjalanan catperku- meninggalkan jejak perjalanannya dalam tiap tulisan. Tak perlu mengerutkan kening dengan gaya bahasa yang dituturkan, sebab Fahmi mampu menjabarkan setiap perjalannnya dengan jelas dan apa adanya.

Salah satu tulisan dari Fahmi yang cukup menggelitik adalah ketika dirinya menyambangi Benteng Fort Rotterdam di Makassar. Datang bertepatan dengan masa renovasi bangunan nyaris membuat Fahmi tak bisa menikmati tempat wisata itu. Sudut-sudut benteng yang seyogyanya menarik, justru tampak berantakan karena perbaikan total. Tak ayal di akhir cerita, Fahmi memperingatkan pembacanya agar selalu mengecek status destinasi, sedang renovasi atau tidak, agar tak mengalami kejadian serupa dirinya. Di samping tips-tips berkelana mengelilingi Makassar yang juga tak kalah penting untuk dicatat sebagai referensi perjalanan.

Bagian terkuat dari tulisan Fahmi adalah konten yang ditulisnya. Seperti sebuah pembelajaran bagi tiap pembaca tanpa pernah bermaksud menggurui. Membaca tulisan Fahmi akan membuat kita merasa bertemu seorang kakak yang siap membagikan asam garam kehidupan pada kita.

Fahmi menjabarkan petualangannya yang mendebarkan dengan amat apik. Dan sekali lagi, tanpa bumbu yang berlebihan. Pas. Hingga enak dinikmati.

 

2. Tindak-tanduk Arsitek

Foto diambil dari blog tindaktandukarsitek

Jika membahas tulisan Indri, pemilik blog Tindak Tanduk Arsitek, rasa-rasanya ingin ikut menirukan kutipan-kutipan manis yang selalu jadi pembuka andalannya. Di antara banyaknya kutipan, ada satu yang cukup menarik dan menimbulkan arti mendalam: ‘betapa banyak perjalanan terhenti karena tidak ada jembatan?’. Kutipan yang mengajak pembaca untuk berpikir dan meresapi lebih dalam. Jembatan adalah sesuatu yang amat penting, perantara dari satu tempat ke tempat lain. Namun tak semua orang peduli dengan keberadaannya. Namun kejelian Indri justru menangkapnya sebagai sesuatu yang menarik. Kutipan tersebut dijadikan awal pembahasan tentang perjalanan di Palembang, dengan memasukkan unsur Jembatan Ampera yang ikonik.

Latar belakangnya sebagai seorang arsitek dan pecinta buku tampaknya berpengaruh pada gaya penulisan Indri. Kentara dari kalimat demi kalimat yang disusun penuh romantis dan mendayu-dayu, namun tak picisan. Hingga pembaca pun seolah ditarik masuk ke dalam sebuah drama―settingnya telah disiapkan oleh Indri―Lombok,  Kupang, Palembang.

Apa pun setting tempatnya, pembaca seolah-olah dibawa langsung menyambangi tempat itu. Seolah bisa membaui aroma pantai Lombok,  teriknya matahari di Kupang, atau hijaunya hamparan perkebunan tembakau.

Jika kamu seorang traveler yang puitis dan menyukai tipe tulisan perjalanan naratif, tulisan-tulisan Indri bisa jadi akan memuaskan dahaga.

 

3. Afastar

Foto diambil dari blog afastar

Seperti membaca sebuah karya sastra. Kuatnya deskriptif dan penggunaan majas dalam tulisan Zavito, pemilik blog Afastar, membuatnya jadi lebih dramastis. Tengoklah sepenggal kalimat ini: Kami tidak disambut senyum, muka muka muram itu membiarkan kami lewat sehingga dengan bencinya kami meniupkan debu jalanan ke wajah mereka, dan kopi-kopi yang tidak ditutup itu. Iya, ada satu dua yang memang tersenyum, dan menyiratkan keikhlasan sambil berkata: ” Terima kasih, sudah mau kembali ke sini”

Itu adalah bagaimana Zavito menggambarkan sebuah jembatan kayu yang baru dilewatinya. Sudut pandang unik yang diambil Zavito membuat pembaca akan merasakan emosi dalam tiap kalimatnya. Cerdas dan menarik.

Ia juga cukup kritis, misal ketika dirinya melihat sesuatu tak pada tempatnya. Seperti saat tulisan perjalanannya di Kalimantan dimana ia mengkritisi ‘keterpencilan’ Broneo. Dengan bahasa yang halus, kritikan itu berubah jadi perenungan yang dapat diresapi bersama.

 

4. Blogtotrip

Foto diambil dari blog blogtotrip

Tidak hanya sekadar berkeliling, namun kita akan menyelami lebih dalam sebuah objek. Tulisan Febry Fawzy, pemilik blogtotrip, selalu berupaya memasukkan sejarah atau latar belakang dari destinasi yang dibahasnya. Hal itu tentulah butuh pengamatan mendalam. Atau mungkin riset yang lebih rinci. Hal tersebut menjadikan Febry tak sekadar menulis, namun juga memberi pengetahuan baru agar apa yang dipaparkan jauh lebih kuat.

Dari tulisannya, pembaca juga akan mengerti ketertarikan penuh Febry terhadap estetika, keindahan, serta sejarah setempat. Dalam tulisannya saat berkelana di Vietnam, Febry sendiri mengakui amat menyukai atmosfer sebuah kota.

 

5. Jejak-Bocahilang

Foto diambil dari blog jejak-bocahilang

Bagi Halim Santoso, pemilik blog Jejak-Bocahilang, keindahan alam diciptakan untuk dinikmati bukan disesali. Alasan itulah yang menjadi latar dirinya begitu mencintai traveling. Ketertarikan akan budaya dan kuliner sebuah tempat membuat Halim begitu terperinci dalam menulis, juga jeli.

Yang diangkat Halim dalam tulisan seringnya hal-hal yang tak teramati orang banyak dalam sekali lihat. Salah satunya, Halim pernah mengangkat tentang ‘pentingnya kesabaran saat menyaksikan festival’. Dengan cerdas ia menggunakan dialog seorang ibu dengan anaknya yang tak sengaja ia dengar saat kemeriahan festival, menjadi dasar cerita yang apik.

 

6. Whateverbackpacker

Foto diambil dari blog whateverbackpacker

Satu yang patut disiapkan saat membaca tulisan Adis: hati-hati perut melilit kesakitan gara-gara kebanyakan ketawa! Memakai kata sapa ‘lo’ dan ‘gue’ sehingga sarat logat Betawi, gaya bahasa yang gaul, kosa kata yang kadang nyeleneh, justru membuat tulisan perjalanan Adis menjadi lebih hidup. Adis seolah menempatkan pembaca sebagai ‘sohib’-nya, sehingga tak segan bertingkah konyol, masa bodoh, tapi perhatian. Salah satu kalimatnya yang menggelitik saat membahas perjalanan di Nepal:

“Terserah lu mau pake tiket apaan, pesawat kek, perahu kek, rajawali kek, gue gak peduli.”

Namun kemudian Adis memberikan foto contoh pemesanan tiket pesawat yang baik dan benar. Bahkan membeberkan peralatan yang harus dibawa saat traveling. Alih-alih seperti membaca tulisan, pembaca justru dibuat seperti tengah berbincang langsung dengan Adis. Saat suntuk, blog Adis sangat direkomendasikan.

 

7. Wira Nurmansyah

Foto diambil dari blog wiranurmansyah

Tulisannya bak wartawan profesional, wartawan yang menjelajah tempat-tempat memesona.

Wira selalu dapat menjabarkan sisi positif hingga negatif dari sebuah tempat dengan bahasa ‘halus’. Tiap kalimatnya terasa mengalir lancar.

Dan satu yang pasti akan jadi favoritmu adalah: cantiknya hasil-hasil jepretan Wira! Tak perlu diragukan soal teknik foto yang sering dipakai Wira dalam menghiasi tulisannya, terbukti mampu membuai pembaca untuk terus membaca tulisannya.

 

8. Backpackstory

Foto diambil dari blog backpackstory

Membaca tulisannya seperti sebuah penyegaran tersendiri. Fresh. Renyah.

Totalitas Ariev dalam menjahit kata-kata tak perlu diragukan melihat sudah banyaknya buku yang ditulis travel blogger kenamaan ini seperti misal The Journeys 3, Digitalove, dan masih banyak lagi.

Tiap tulisannya santai dan ringan, namun di dalamnya ada banyak informasi ada banyak hal yang bisa kita ambil.

 

9. Obendon

Foto diambil dari sini

Membaca tulisan Olive, pemilik blog Obendon selalu melampaui ekspektasi. Tiap membuka postingan blognya, seperti membuka bab-bab baru dalam novel diksi. Ajaibnya ini bukan novel fiksi. Ini kisah perjalanan. Meski tema besarnya adalah traveling, namun siapa pun bisa membaca tulisan Olive karena ia juga membahas mengenai sastra, sejarah, serta budaya.

Tak perlu cemas dengan tata bahasanya, Olive pintar meramu kalimat agar pembaca tak mengerutkan kening membaca tulisannya. Intuisinya tajam, sehingga hal-hal kecil yang luput dari pengamatan manusia lain, justru diasahnya hingga menjadi artikel yang sarat akan nilai-nilai. Seperti saat Olive membahas tentang Galang, pulau di bagian selatan Batam.

 

10. Lostpacker

Foto diambil dari blog lostpacker

Jika kamu adalah traveler yang senang akan eksotisnya alam, terutama pantai, juga hobi membuat dokumentasi perjalanan berupa video, maka melancong ke blog Sutiknyo, Lostpacker.com,  wajib dilakukan.

Pecinta perairan, begitu bisa disimpulkan dari tulisan Sutiknyo yang sebagian besar berkaitan dengan ombak-ombak air laut atau kristal pasir pantai yang berkilauan. Namun tak hanya itu, Sutiknyo juga sering menyajikan keindahan tempat-tempat lain yang jarang dijamah orang. Gaya tulisan Sutiknyo sendiri lugas dan mampu menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Video-video karyanya pun layak diacungi jempol. Kunjungi saja channel youtubenya di sini, keindahan nusantara ini begitu apik ia bungkus dalam media audio visual.

 

11. Wesa Jelajah Indonesia

Foto diambil dari blog Wesa Jelajah Indonesia

Jika kamu suka travel blogger yang cantik, eh, travel blogger yang sering menceritakan kecantikan sebuah destinasi maksudnya, Wenni Christina adalah salah satunya.

Kegemarannya menjelajah seluk beluk kota begitu terlihat dari tulisannya. Tata bahasa yang simpel dan sederhana. Namun runtut dan detail sehingga dapat dipahami pembaca.

Rubrik ‘where we stay’ buatan Wenni akan sangat membantumu mengenai penginapan jika kebetulan kamu berkunjung ke tempat yang pernah ia kunjungi.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU