Kawasan Taman Nasional sepertinya punya pesona tersendiri bagi orang industri film. Di Indonesia beberapa film yang mengambil gambar di Taman Nasional, seperti film 5 CM dan film Pasir Berbisik yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Ada juga film Romeo & Rinjani yang syuting di Taman Nasional Gunung Rinjani.
Kemudian yang terbaru, belum lama ini, beredar kabar juga bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango akan dijadikan tempat pengambilan gambar adegan sebuah film karya anak bangsa berjudul ‘Hom Pim Pa’.
Melansir dari halaman resmi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, film yang berjudul ‘Hom Pim Pa’ ini nantinya akan menggunakan kawasan Taman Nasional sebagai area untuk syuting.
Film ini merupakan sebuah film yang bercerita tentang kisah petualangan anak remaja. Beberapa artis yang bermain dalam film ini di antaranya adalah Joshua Suherman, Dea Ananda, Tina Toon dan juga beberapa artis populer lainnya.
Film ini diproduksi oleh Rumah Produksi Kelas Bintang. Jika semua sesuai dengan rencana, maka film ‘Hom Pim Pa’ ini akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada musim libur sekolah tahun 2018 nanti.
Masih ingat film 5 CM yang jadi bahan pembicaraan dari para penggiat atau pencinta alam?
Film tersebut dianggap sukses menaikan pamor Gunung Semeru. Banyak orang yang awalnya tidak tertarik dengan dunia pendakian, setelah film tersebut booming, ramai-ramai menekuni hobi pendakian. Hobi pendakian makin populer dan menjadi tempat wisata, ini tentu menjadi berkah tersendiri untuk ekonomi sekitar.
Namun film tersebut dianggap juga memiliki dampak negatif. Karena ramainya jumlah pendaki, sampah makin menumpuk. Yang pastinya hal ini juga berpengaruh pada kelestarian alam dan keterjagaan ekosistem.
Melihat efek film 5cm itu, kehadiran film Hom Pim Pa yang akan melakukan syuting di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini memunculkan kekhawatiran yang sama.
Beberapa komentar dilontarkan netizen terkait akan dibuatnya film ini:
Segi positif nya gunung pangrango bisa di perkenalkan lebih jauh lewat film oni. Segi negatif nya apakah flora dan fauna yang ada di sana akan terancam terganggu. – @senddyrivaldi
Netizen ini mencoba memberikan gambaran tentang hal yang kemungkinan bisa jadi penyebab kerusakan saat proses syuting dilakukan,
Ratusan orang yg terlibat shooting berhari2 dengan alat2 yg cukup banyak dan berat ditambah tenda2 yg harus didirikan bikin lahan tanaman keinjek2 menyebabkan kerusakan. Sampah dr konsumsi makan yg cukup banyak juga jadi masalah. Miris dan sedih lah. Semoga gak terjadi lagi. – @heri3676
Tapi, tetap ada juga kok yang mendukung film ini,
Ya gak papa kalo ttp menjaga lingkungan sekitar. Dukung perfilm an Indonesia juga sih – @mutiadpertiwi
Tentunya keberadaan sebuah film yang mengangkat sebuah destinasi secara otomatis akan meningkatkan kunjungan ke destinasi tersebut. Dan juga mungkin akan muncul dampak lainnya, seperti kerusakan ekosistem misalnya karena akan semakin banyak manusia yang berkunjung.
Karena itulah, film ini diharapkan dapat jadi sarana yang efektif, untuk menyampaikan nilai atau pesan moral pada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Beberapa netizen juga sempat menyampaikan harapannya pada film ini,
Smoga memberi dampak postif utk gunung2 jg masyarakat indonesia, – @cantigi94
Asalkan jangan kayak film sebelah.. yg jauh dari kata safety.. Harus mengingatkan juga tentang keselamatan..biar ga ada korban film…, – @badag.culay
