Jika tahun lalu, Festival Komodo berlangsung selama satu bulan penuh, tahun ini Festival Komodo hanya berlangsung selama 6 hari.
Festival Komodo 2018 berlangsung dari tanggal 5 Maret hingga 10 Maret di Labuan Bajo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Nantinya, Festival Komodo akan dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan wisata seperti parade komodo, lomba fotografi, voli pantai, lomba perahu dayung, pertunjukkan komodo, lokakarya, pameran kerajinan tangan, pertunjukkan seni, dan hiburan lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu menjelaskan Festival Komodo 2018 tak hanya dimeriahkan dengan parade komodo atau pun pertunjukkan seni saja. Nantinya, wisatawan juga berkesempatan untuk mengunjungi Desa Adat Papagarang. Desa adat nan unik ini terletak di tengah-tengah antara Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca.
Bentang alam yang indah sudah pasti menjadi suguhan utamanya saat berkunjung ke sana, namun wisatawan pun akan diajak untuk melihat keunikan pulau berpasir berbentuk angka sembilan atau disebut juga dengan Pulau Sembilan. Keunikan dari pulau berpasir ini ada pada laguna di tengah pulau yang dihuni ubur-ubur.
Marius menambahkan, para wisatawan yang berkunjung ke Festival Komodo bisa juga menjelajahi desa nelayan tradisional suku Bajo dan Sape yang memiliki tradisi pelayaran yang panjang di seluruh kepulauan Indonesia. Menariknya, di bagian pesisir barat desa, terdapat mahluk laut unik yang dikenal dengan ikan duyung.
Penyelenggaraan Festival Komodo 2018 ini merupakan bagian dari promosi wisata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten setempat untuk mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara ke kawasan Indonesia Timur. Tak hanya itu, Festival Komodo pun diharapkan mampu menggaungkan Pulau Komodo sebagai bagian dari tujuh keajaiban dunia.
Masih seperti tahun lalu, Festival Komodo 2018 pun ditujukan untuk mengejar target 500 ribu kunjungan wisatawan pada tahun 2019. Dengan diselenggarakannya festival ini, diharapkan makin banyak turis yang datang ke Labuan Bajo khususnya Pulau Komodo.
