Gunung Rinjani berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini juga menyandang gelar sebagai gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia.
Rinjani menjadi favorit pendaki yang sudah expert karena merupakan salah satu dari seven summits Indonesia. Selain itu pemandangan yang ditawarkan juga sangat istimewa.
Tapi sebelum ke sini, ketahui dulu beberapa fakta menarik tentang Gunung Rinjani:
#1. Di Gunung Rinjani, pendaki akan menemukan Segara Anak yang indahnya nggak bisa diungkapkan kata-kata.
#2. Pemandangan Segara Anak juga terdapat di mata uang Rp 10.000-an tahun 1998 lho!
#3. Dari tebing, pendaki juga bisa lihat ada Kawah Gunung Batujari. Gunung ini berada di tengah-tengah Segara Anak yang mengeluarkan sulfur dari kawahnya.
#4. Trek yang dilewati untuk mendaki sangat berat. Namun hal tersebut tidak ada apa-apanya dibanding keindahan pemandangan yang ditawarkan di puncak.
#5. Rinjani berada di persinggungan garis batas Wallace di mana flora dan fauna tipe Asia dan Australia bertemu.
#6. Di Gunung Rinjani juga terdapat pemandian air panas. Dan suhu tiap-tiap air di kolam berbeda-beda.
#7. Ada stalaktit Goa Susu dan Goa Payung Mas. Gunung yang punya goa seperti ini cuma ada di Rinjani.
#8. Rinjani juga sering disebut sebagai gunung ter-romantis. Hal tersebut karena Rinjani punya spot sunset terbaik di Plawangan Sembalun. Menikmati sunset bersama pasangan, uh nikmatnya.
#9. Rinjani juga punya Padang Savana Sembalun Lawang. Savana ini merupakan titik mula pendakian ke puncak Rinjani. Di sini juga terdapat bekas jalur aliran lahar dingin.
#10. Di Rinjani pendaki juga bisa menemukan berbagai macam air terjun. Kurang lebih ada 20 air terjun yang akan pendaki temui selama pendakian.
#11. Gunung Rinjani juga berprestasi. Rinjani berhasil menyabet beberapa penghargaan kategori tempat wisata berbasis ekologi dan masyarakat. Penghargaan dunia yang telah diterima Gunung Rinjani yakni World Legacy Award untuk kategori Destination Stewardship dari Conservation International and National Geographic Traveler pada tahun 2004. Pada tahun 2005 TNGR masuk menjadi 3 besar Tourism for Tommorow Award kategori Destination Award dari World Travel & Tourism Council. Sedangkan pada tahun 2007 menjadi finalis Tourism for Tomorrow Award. Selain serentetan penghargaan itu, Gunung Rinjani menjadi gunung dengan tata kelola terbaik di Asia Tenggara.
#12. Hubungan warga lokal tidak hanya sebatas nilai ekonomi, lebih dari itu, masyarakat setempat menjalin hubungan apik antara ekologi, spiritual, dan ekonomi. Bahkan, bagi masyarakat sasak (masyarakat lokal), Gunung Rinjani dianggap mempunyai nilai spiritual yang tinggi. Masyarakat sasak begitu menghormati Gunung Rinjani. Sebagai wujud rasa hormatnya, semua rumah warga setempat menghadap ke arah Gunung Rinjani.
#13. Gunung Rinjani juga melambangkan perwujudan kerukunan antar umat beragama. Khususnya umat Hindu Lombok dan Islam Watu Telu. Kedua umat tersebut sangat menyakralkan Danau Segara Anak. Terkadang, umat Islam Watu Telu berdoa di Danau Segara Anak pada saat purnama. Sedangkan bagi umat Hindu, mereka melakukan ritual Mulam Pakelem dengan cara melarungkan persembahan di Danau Segara Anak. Ritual ini bertujuan untuk keharmonisan alam semesta.
#14. Pendaki yang berhasil mencapai puncak Rinjani berhak melihat kaki langit yang luas tanpa batas. Lanskap pemandangan Gunung Batur, Gunung Agung, Gunung Tambora, dan lautan lepas terlihat jelas. Jika hikerholic, pasti memasukan Rinjani dalam list target pendakian. Karena Rinjani termasuk dalam seven summits gunung Indonesia
#15. Gunung Rinjani mempunyai tiga jalur pendakian yang paling sering digunakan pendaki; jalur Senaru, jalur Sembalun, dan jalur Torean. Dari ketiganya itu Jalur Senaru lebih sering dilewati para pendaki daripada jalur-jalur lain.
#16. Di puncak Gunung Rinjani bisa kita jumpai Bunga Edelweiss. Konon bunga ini nggak bisa rontok guys! Tapi jangan asal ambil aja ya, tetap harus dilestarikan.
#17. Gunung Rinjani sudah pernah meletus sebanyak 10 kali. Tercatat pada tahun 1846, 1884, 1901, 1906, 1909, 1915, 1944, 1994, 2004, dan 2009. Dari kesepuluh letusan tersebut, yang terparah adalah tahun 1944 yang memunculkan banyak gunung kecil di kaki Gunung Batujari.