Setiap tempat menyimpan rahasia yang tak semua orang tahu. Begitu pula dengan Gunung Padang, Jawa Barat yang keberadaannya masih menjadi teka-teki hingga saat ini.
Tidak berbeda dengan bangunan bersejarah lainnya, Gunung Padang memang terlihat unik. Batu berbentuk balok yang memenuhi sudut-sudut Gunung Padang menunjukkan betapa unik kehidupan pada zaman dahulu.
Ternyata, di balik keunikan Gunung Padang, ada fakta-fakta yang tak banyak orang tahu tentang gunung berbentuk piramida ini,
Dalam perjalanan sejarah gunung padang, Rapporten van de Oudheidkundige (ROD~ Buletin Dinas Kepurbakalaan) menuliskan mengenai keberadaan situs ini pada tahun 1914. Setelah itu, sejarawan asal Belanda juga menyingung situs bersejarah ini di tahun 1949. Hingga akhirnya pada tahun 1979 diadakan penelitian dan tindak lanjut situs ini.
Lokasi keberadaan gunung padang ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat. Penduduk setempat menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda yang berusaha membangun istana dalam semalam namun tidak dapat terealisasi.
Situs Gunung Padang sendiri diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2 ribu tahun SM. Berdasarkan hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir, menunjukkan adanya kemunkinan terlibatnya musik dalam batu balok yang tersebar di sana pada periode peninggalan megalitikum.
Setelah adanya uji dating Laboratorium Batan (Indonesia) dan Laboratorium Beta Analytic Miami menunjukkan bahwa material paleosoil kedalaman 4 meter pada coring bor 1 berusia 5500 +130 tahun yang lalu. Sedangkan pengujian material pasir di kedalaman 8 meter hingga 10 meter pada lokasi coring bor 2 berusia 11000 + 150 tahun.
Setelah membuka lahan semak pada sisi tenggara teras 5 ke bawah, ternyata terdapat 20 tingkat terasering punden berundak yang menunjukkan budaya gotong royong dengan teknologi maju pada masa itu.
Letaknya di tengah bukit-bukit dan adanya aliran sungai di bawah situs ini menandakan kemajuan teknologi pada masa itu.
Penemuan-penemuan para arkeolog yang meneliti situs gunung padang, membuat semua penemuan ini merujuk pada semua masa, baik peradaban di Machu Picchu, hingga beberapa adat di Indonesia. Sedangkan penduduk menganggap bahwa situs ini merupakan peninggalan Prabu Siliwangi.
Tim Terpadu Riset Mandiri yang di bentuk pada tahun 2012 masih melakukan pemboran untuk membuktikan keberadaan struktur bangunan dan ruang-ruang di bawah kedalaman 4-5 meter.
Sleain itu, perkiraan umur situs ini juga masih diteliti dengan memeriksa sampel-sampel. Para arkeolong menganggap jika situs ini tidak dibangun dalam satu masa, tetapi melibatkan beberapa kebudayaan.
Film dengan judul “Firegate: Piramid Gunung Padang” ini menceritakan misteri Gunung Padang yang dalam kehidupan nyata memang masih diperdebatkan oleh para ilmuwan.
Berangkat dari kejadian nyata ini, sutradara Rizal Mantovani bersama Robert Ronny sebagai produsernnya membuat penemuan besar ini menjadi sebuah film. Dibintangi oleh Reza Rahardian, Julie Estelle, Dwi Saseno, dan Ray Sahetapy, film ini akan mengaitkan wartawan, arkeolog, dan ahli spiritual dalam menguak misteri Gunung Padang.
Luas situs Gunung Padang diperkirakan memiliki luas 25 hektar dan memilki tinggi 3 kali tinggiCandi Borobudur.
Hingga saat ini,Gunung Padang masih menjadi teka-teki bagi Tim Terpadu Riset Mandiri. Yang jelas, jika peradaban pembangunan situs ini terungkap, maka penemuan ini akan menjadi penemuan yang mengguncang dunia.