Fakta Gunung Kelud yang Patut Ditelisik

Di balik keindahan lanskap alamnya, Gunung Kelud memiliki anak gunung Kelud dengan tinggi sekitar 250 m dan berdiameter 450 m.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Menjadi salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, kita patut merasa lega karena Gunung Kelud 2018 ini bisa diam tanpa memberikan tanda-tanda buruk. Beberapa upacara adat pun masih berlangsung sebagai bukti laku arif adat masih terjaga di kalangan masyarakat lereng Gunung Kelud.

Baca juga: 5 Tempat Instagrammable di Kediri untuk Feed Instagram yang Keren

Hanya saja, luka lama letusan Gunung Kelud tahun 2014 masih terasa. Kedahsyatannya membuat semua orang ingat betul ‘kemarahan’ Gunung Kelud kala itu.

Potret Anak Gunung Kelud yang tingginya sekitar 250 m dengan berdiameter 450 m. Masih terlihat gundul dan berwarna abu-abu karena belum ditumbuhi lumut atau tumbuhan. Foto/kaskus

Berikut ini fakta unik Gunung Kelud yang membuat Anda makin mengenal gunung di Jawa Timur ini.

1. Gunung paling aktif di Indonesia

Selain Merapi dan Sinabung, Gunung Kelud merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia. Lokasinya di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang.

Para ahli memprediksi bahwa gunung ini akan meletus setiap 15 tahun sekali karena pola erupsi tahun 1901, 1919, 1951, 1966 dan 1990. Pola ini berubah dalam beberapa tahun terakhir, yakni pada tahun 2007, 2010, dan 2014. Total sudah ada 40 kali erupsi tercatat dalam sejarah.

2. Pernah mengalami erupsi hingga 45 hari

Tahun 1990, Kelud pernah mengalami erupsi selama 45 hari. Berlangsung pada tanggal 10 Februari hingga 13 Maret 1990.

Saking dahsyatnya, lahar dingin Kelud sampai sejauh 24 kilometer melewati 11 sungai yang berhulu di gunung tersebut. Kerusakannya baru bisa dinormalisasikan empat tahun kemudian.

3. Pernah dibangun terowongan oleh Belanda untuk kurangi air kawah

Buat para petualang sejati, puncak Gunung Kelud ini jadi tantangan tersendiri. Foto dari @s_hadi_Setiawan

Dilansir dari berbagai sumber, sebelum erupsi terjadi pada tahun 2007, danau kawah Kelud menyimpan air hingga 40 juta m3. Kala itu pasir menggelontor bersama air kawah kala meletus.

Untuk menghindari bencana yang dahsyat, pada tahun 1902 pemerintah kolonial Belanda pernah membangun terowongan untuk mengurangi air danau. Namun terowongan itu jebol, hingga mereka membuatkan lagi 7 terowongan dan berhasil mengurangi jumlah air hingga 1,8 juta m3.

4. Menelan korban hingga 15.000 jiwa

Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah menelan korban lebih dari 15 ribu juwa. Korban terbanyak terjadi pada tahun 1586 yang merenggut lebih dari 10 ribu jiwa. Tahun 1926 gunung ini meletus lagi dan menyapu pemukiman penduduk hingga akhirnya Belanda mengalihkan aliran lahar.

Erupsi yang tercatat ini berlangsung singkat dan bertipe eksplosif kecuali letusan 1990 dan 2007.

Baca juga: 11 Fakta Gunung Gede Pangrango yang Tak Banyak Diketahui Orang

5. Saat Suro, selalu ada penduduk yang berenang di danau kawah

Wisata Gunung Kelud kini makin digemari. Anda bisa berfoto di sini seperti ini. Foto dari iG ayodolan

Terlepas dari status aktif Gunung Kelud ini, penduduk setempat rutin melakukan ritual adat saat bulan Suro. Mereka melakukan larung sesaji sebagai wujud tolak bala kepada Lembu Suro yang telah ditipu Dewi Kilisuci. Namun bagi umat Hindu sendiri, ritual suci ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi, dan juga bentuk rasa hormat pada penguasa Gunung Kelud.

Pada praktiknya, larung akan dilakukan di dalam danau kawah oleh warga.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU