Taman Budaya Raden Saleh atau lebih dikenal oleh masyarakat lokal dengan nama TBRS, terletak di pusat Kota Semarang. Selain lokasinya yang strategis, suasana tempat ini tergolong teduh dengan banyaknya rerimbunan pohon.
Nama Taman Budaya Raden Saleh berasal dari nama salah satu pelukis terkenal Indonesia, yaitu Raden Saleh Sjarif Boestaman yang berasal dari Semarang.
Taman budaya ini dulunya merupakan kebun binatang. Setelah kebun binatang dipindah, kemudian diubahlah tempat ini menjadi taman budaya. Itu alasan mengapa taman budaya ini sebagian besar lokasinya masih berkontur tanah dan dipenuhi pohon.
Pertama masuk, pengunjung akan langsung disambut oleh patung Raden Saleh yang tengah menggenggam kerisnya.
Banyak terdapat seni mural yang menggambarkan indahnya kebersamaan dalam kedamaian, dan juga pesan-pesan agar masyarakat mau mencintai dan melestarikan keberagaman Semarang.
Taman Budaya Raden Saleh memiliki sebuah bangunan utama yang difungsikan sebagai gedung kesenian, yaitu gedung kesenian Ki Narto Sabdo, seorang maestro musik Jawa Tengah. Gedung berornamen khas Semarang ini adalah tempat yang biasa digunakan sebagai tempat pementasan.
Di pintu masuk gedung, terdapat patung Ki Narto Sabto. Di bawah patung, terdapat prasasti bertuliskan: “lewat tembang hidupku untukmu negeriku”.
Pementasan biasa digelar di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo setiap malam Minggu. Pementasan tersebut berupa wayang orang, pembacaan puisi, atau pementasan seni teater.
Di samping Gedung Ki Narto Sabdo, terdapat galeri seni yang menjual berbagai pernak-pernik karya seniman Semarang. Berbagai lukisan juga dipajang dan dijual di gallery tersebut, lengkap dengan pelayanan jasa lukis di tempat.