Destinasi Warna-warni, Tampilannya di Indonesia vs Luar Negeri

Belum lama ini, Pantai Tanjung Siambang di Riau jadi sorotan publik karena ulah seorang pemuda yang berinisiatif mengecat batu-batu di sana menjadi berwarna-warni. Aksinya memicu pro kontra, ada yang mendukung, ada yang memaki.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Belum lama ini, Pantai Tanjung Siambang di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau jadi sorotan publik karena ulah seorang pemuda yang berinisiatif mengecat batu-batu di sana menjadi berwarna-warni. Aksinya memicu pro kontra, ada yang mendukung, ada yang memaki.

Batu warna-warni karya Kelompok Sadar Wisata di sekitar Pantai Tanjung Siambang, Kepri.

Baca juga: Setelah tren warna-warni, sawah instagramable, lalu apa lagi?

Mereka yang tidak setuju, menganggap pewarnaan tersebut adalah bentuk vandalisme, Bagi mereka yang setuju, menganggap hal tersebut sebagai bentuk pengembangan pariwisata.

Sebetulnya, tindakan mewarnai batu di pantai tersebut telah mendapatkan izin dari pemerintah. Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar, dalam keterangannya, Jumat, (16/3), pewarnaan batu warna-warni adalah ide kreatif kelompok sadar wisata masyarakat Teluk Siambang.

“Bagus, mereka yingin menjadikan Teluk Siambang Pulau Dompak menjadi destinasi wisata baru,” ujar Buralimar.

Demi mendukung perkembangan wisata disana, Buralimar mengaku, pihaknya akan memberikan dukungan penuh dan bersinergi dengan kelompok-kelompok sadar wisata.

“Pasti mendukung, Pulau Dompak memang diproyeksikan jadi salah satu destinasi wisata ke depan,” tegas Buralimar.

Mengenai pro kontra pengecatan batu-batu di bibir pantai ini, Buralimar menegaskan bahwa ia telah memberi rambu-rambu yang jelas kepada kelompok sadar wisata.

“Ya tahu, sudah diantisipasi, batu yang boleh dicat hanya yang di tebing, bukan yang terpapar air pasang,” jelas Buralimar.

Menurutnya, Tanjungpinang yang hanya memiliki sedikit potensi destinasi wisata, butuh sesuatu yang unik untuk mengembangkan pariwisatanya, karena itu dukungan penuh ia berikan pada kelompok sadar wisata.

Selain di Kepulauan Riau, upaya ‘mempercantik’ tempat wisata dengan membuat sesuatu berwarna-warni di lokasi, juga ada di beberapa tempat lain, salah satunya di Sungai Amprong, Malang, Jawa Timur.

Batu warna-warni di Sungai Amprong. (Foto/tribunwow).

Batuan besar yang berada di tepi Sungai Amprong pada awalnya tak diwarnai, natural seperti bebatuan sungai pada umumnya. Kini, bebatuan kali tersebut berubah berwarna-warni.

Wisatawan yang sedang berarung jeram pun bisa berfoto di depan batu warna-warni.

Dilihat dari tren kekinian saat ini, pemandangan mencolok wisata warna-warni memang menarik untuk dilihat.

Tak hanya di Indonesia, mengenai warna-warninya tempat wisata,di luar negeri, salah satunya bangunan warna-warni di Pantai Brighton, Melbourne.

Rumah-rumah tersebut dibangun lebih dari satu abad yang lalu untuk tempat mandi sejak zaman Victorian.

Bangunan warna-warni di Pantai Brighton, Melbourne.

Rumah-rumah kecil yang tersusun berdempetan masih mempertahankan fitur arsitektur Victorian klasik dengan bingkai kayu dan atap seng. Namun, keunikan dari segi warna dan arsitektur tetap terlihat dari masing-masing rumah yang dimiliki pemegang lisensi.

Berkat dekorasi yang khas tersebut, rumah kotak di Pantai Brighton cepat menjadi tenar dan menarik banyak wisatawan datang saat berkunjung ke daerah di tenggara benua Australia tersebut.

Atau juga yang alami, yaitu bebatuan di Danau McDonald, Montana, US, dekat perbatasan Kanada.

Baca juga: Banyak tempat wisata warna-warni, latah?

Batu warna-warni di Danau McDonald, terbentuk secara alami. (Foto/amusingplanet).

Danau McDonald memang telah lama dikenal sebagai destinasi populer Amerika Serikat. Selain karena panoramanya yang indah, juga karena uniknya bebatuan warna-warni.

Warnanya beraneka ragam, merah, blue, hingga hijau. Terlihat sangat jelas karena jernihnya air Danau McDonald.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU