Menghabiskan masa liburan ke luar negeri tak melulu harus ke negeri Sakura, Korea ataupun ke Eropa. Di Asia Tenggara, masih banyak permata-permata wisata yang masih belum banyak terjamah manusia. Salah satu pilihan destinasi wisata yang bisa menjadi alternatif yakni Yangon, Myanmar. Jika anda ingin menghabiskan waktu untuk traveling ke Yangon, berikut beberapa tempat yang wajib anda kunjungi.
Traveling ke Yangon belum lengkap kalau tidak ke Shwedagon Pagoda. Pagoda ini menjadi landmark kota Yangon, sekaligus juga Myanmar. Shwedagon Pagoda terletak di jantung Kota Yangon. Dengan warna keemasan, mencolok di antara gedung-gedung dan bangunan pencakar langit lainnya.
Untuk memasuki pagoda ini, anda dapat masuk melalui empat pintu yang ada, yakni pintu sebelah barat, timur, utara, dan selatan. Pagoda ini konon merupakan pagoda tertua yang ada di Yangon, yakni dibangun sekitar 2500 tahun yang lalu.
Biaya masuk untuk turis yakni 10.000 Kyats atau sekitar Rp 100.000. Memang cukup mahal, namun hal ini akan terbayarkan dengan keindahan pagoda yang mengagumkan. Waktu terbaik untuk mengunjungi pagoda yakni saat sunset maupun saat sunrise.
Anda akan mendapatkan panorama tiga warna, ketika siang, senja, dan malam hari. Sama halnya ketika pagi hari, anda akan mendapatkan warna malam, fajar, hingga matahari benar-benar terbit.
Shwedagon Pagoda buka mulai pukul 04:00 pagi hingga 10:00 malam.
Dibangun oleh British pada tahun 1882 sebagai reservoir, Inya Lake kini menjadi wilayah mansion untuk beberapa elite Myanmar. Terlepas dari wilayah elitnya, Inya Lake merupakan tempat yang tepat bagi anda untuk menghabiskan sore penuh ketenangan dan tanpa menguras biaya. Di sekeliling danau juga terdapat cafe dan tempat makan yang nyaman untuk chilling sambil menikmati hawa segar di sekeliling danau.
Selain Shwedagon Pagoda, Sule pagoda sangat cocok dikunjungi saat traveling ke Yangon. Pagoda yang mencolok dengan warna emasnya ini dikenal dengan nama Kyaik Athok Zedi.
Pagoda Sule terletak di tengah kesibukan kota Yangon, pasar, dan area bangunan kolonial. Menurut legenda, pagoda ini dibangun selama Budha Gautama hidup, yakni sekitar 2.500 tahun lalu.
Pagoda ini sebelumnya memang berukuran lebih kecil, namun seiring perkembangan, pagoda mengalami renovasi dan pelebaran oleh raja – raja Myanmar. Sule Pagoda buka mulai pukul 6 pagi hingga 10 malam. Untuk memasuki area ini, anda cukup membayar biaya donasi sekitar 500-1000 Kyats.
Nama taman Maha Bandoola diambil dari nama Jenderal yang telah gugur saat berperang melawan Inggris pada tahun 1824-1826. Terletak tepat di belakang Sule Pagoda, menjadikan taman ini sebagai salah satu taman favorit bagi penduduk lokal maupun para wisatawan.
Untuk memasuki kawasan ini, anda tak perlu merogoh kocek sepeserpun, alias free. Dari sini, anda dapat melihat gedung tua City Hall, serta High Court .
Waktu terbaik untuk mengunjungi taman ini yakni ketika fajar mulai menyingsig ataupun ketika matahari mulai terbenam. Namun, jika anda datang ketika sore tiba, maka anda tak bisa berlama – lama berada di taman ini. Karena pukul 6, akan ada petugas yang membunyikan peluit, menghalau para pengunjung untuk keluar dari kawasan taman.
Taman Kandawgyi Nature Park berada tak jauh dari Shwedagon Pagoda. Area seluas 260 Ha ini juga menjadi salah satu lokasi favorit bagi penduduk lokal untuk berakhir pekan maupun jalan-jalan sore di hari biasa.
Taman yang terletak di persimpangan jalan Natmuk dan jalan Kandawgyi Kanpat ini juga dapat menjadi spot hunting foto nagi anda pencinta photography.
Ketika jalan-jalan di Kandawgyi Nature Park, jangan lupa untuk melihat-lihat kebun anggrek yang ada. Koleksi warna-warni anggrek yang ada akan semakin menyegarkan mata.
Kandawgyi Nature Park buka mulai dari pukul 4 pagi dan tutup pada pukul 10 malam. Berbeda dengan Maha Bandoola Park, disini anda harus merogoh kocek sekitar 300 Kyats untuk biaya masuk.
Pasar Bogyoke Aung San dikenal juga dengan nama Inggris sebagai Scott Market. Terletak di jalan Bogyoke Aung San, anda akan menemukan ribuan kios berjajar menawarkan berbagai souvenir dan kerajinan tangan.
Pasar ini merupakan pasar terbesar dan paling terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Yangon. Bangunan ini pertama kali dibangun ketika kolonialisme Inggris pada tahun 1926.
Sekarang dinamai sebagai Bogyoke Aung San untuk mengenang salah satu pemimpin nasional Myanmar, Jenderal Aung San yang dibunuh pada tahun 1947. Pasar ini buka mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore.