Desa Wisata Bali selalu memiliki pesona tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata, Bali. Paduan suasana alam hingga kultur masyarakat setempat merupakan paket lengkap yang patut Anda nikmati di akhir pekan ini.
Berikut adalah beberapa rekomendasi destinasi desa wisata Bali yang menarik dan bisa Anda jadikan rujukan dalam bucket list akhir pekan Anda.
Desa Wisata Bali yang satu ini sudah cukup populer di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara, yakni Desa Ubud. Desa ini menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dengan hawa sejuk yang jarang ditemui.
Tak hanya soal pemandangan alam, Ubud juga terkenal dengan pusat keseniannya. Anda dapat menikmati beragam karya seni seperti seni luis, patung, tari serta ukiran di sini.
Desa Penglipuran tak kalah populer dengan Desa Ubud, karena selain lokasinya sering dijadikan destinasi wisata, tempat ini juga sering dijadikan sebagai latar syuting FTV (film televisi).
Desa Penglipuran memiliki luas sebesar 112 hektare, namun hanya sekitar 9 hektarenya yang difungsikan sebagai rumah warga.
Ada yang perlu diperhatikan ketika Anda berencana bertandang ke sini, yakni Anda tak diperbolehkan untuk membawa kendaraan bermotor di sini.
Oleh sebab itu Desa Penglipuran ini sangat bersih dan bebas dari polusi udara. Tak heran bila desa ini pernah mendapat penghargaan sebagi desa terbersih ketiga di dunia.
Desa Batubulan merupakan salah satu desa wisata Bali yang punya kekayaan seni tinggi. Desa ini terletak di Kabupaten Gianyar, Bali.
Di desa wisata ini, Anda bisa menonton pertunjukkan kesenian khas Bali seperti tari barong, legong, dan kecak. Selain itu, desa ini juga memiliki aneka kerajinan yang menarik untuk oleh-oleh. Tak heran, desa Batubulan selalu ramai wisatawan setiap harinya, apalagi pada saat musim liburan.
Desa Trunyan merupakan salah satu desa wisata di Bali yang sangat fenomenal. Hal ini dikarenakan desa ini memiliki tradisi yang cukup unik dan bagi sebagian orang mengerikan.
Desa tertua di Bali ini menganjurkan bahwa warga yang meninggal di desa ini, hanya boleh diletakkan di ‘kandang’ bambu di sekitar pohon Trunyan.
Meski jenazah akan membusuk dan biasanya akan menimbulkan bau yang tak sedap, hal tersebut tak berlaku di Desa Trunyan. Sebabnya adalah desa ini memiliki pohon Trunyan yang mampu menutupi bau tak sedap tadi.