Dandangan Kudus, Tradisi Kuno Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Dandangan (Dhandhangan) merupakan festival tahunan Kabupaten Kudus yang diselenggarakan menjelang awal bulan suci Ramadhan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Dandangan (Dhandhangan) merupakan festival tahunan Kabupaten Kudus yang diselenggarakan menjelang awal bulan suci Ramadhan. Nama Dandangan diambil dari suara bedug di Masjid Sunan Kudus ketika ditabuh untuk menandai awal puasa Ramadhan. Pada mulanya Dandangan adalah tradisi berkumpulnya para santri menunggu pengumuman dari Sunan Kudus terkait penentuan waktu pelaksanaan Puasa Ramadhan.

Kini Dandangan menjelma menjadi pasar rakyat yang ramai dipadati pengunjung yang datang. Berbagai wahana bermain seperti tong stand, komedi putar, hingga rumah hantu turut memeriahkan festival Dandangan. Beberapa pedagang juga ikut meramaikan dengan menjajakan berbagai jenis kuliner daerah, permainan tradisional, dan kerajinan lainnya.

Perayaan dandangan juga diisi oleh kegiatan kirab budaya yang menampilkan potensi-potensi setiap desa yang ada di Kabupaten Kudus mulai dari batik, batil (merapikan rokok), rumah adat Kudus, diorama Sunan Kudus dan Kiai Telingsing, hingga seni rebana. Kirab budaya biasanya dimulai dari Jalan Kiai telingsing hingga Jalan Sunan Kudus sejauh 3 kilometer.

Tahun ini untuk semakin menyemarakkan Ramadhan 1440 H juga diadakan pertunjukan teater yang meceritakan sejarah dimualainya perayaan Dandangan di Kabupaten Kudus. Acara ini digelar di Alun-alun Kudus, terpisah dengan lokasi pesta rakyat di Jalan Sunan Kudus. Sebelumnya, pertunjukan diawali dengan Tari Gusjigang dan penampilan artis Arie Koesmiran.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU