Ini Uneg-uneg Ashari Yudha, Traveler yang Keliling Indonesia Selama 6 Bulan

Ini curhatan si admin @catatanbackpacker!

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Beberapa waktu lalu, saya bertemu seorang traveler di acara Cozmeed Gathering 2 di Tlogo Dlingo, Dieng. Bagi saya pribadi, orang ini bukanlah traveler biasa, karena dia berhasil solo traveling keliling Indonesia dengan bujet minim selama 6 bulan. Ialah Ashari Yudha, traveler kece pemegan akun instagram @catatanbackpacker sebagai ‘Yudmin’.

Yudmin mengaku hanya menghabiskan uang Rp 15 juta untuk keliling Indonesia

Salah satu gambar yang berhadsil Yudha abadikan dalam perjalanannya. Semua foto dari akun Instagram @catatanbackpacker 

Jika kamu berpikir keliling Indonesia itu mahal, maka Yudmin akan mematahkan anggapanmu itu. Pasalnya, Yudmin hanya menghabiskan uang Rp 15 juta untuk traveling ke 27 provinsi di Indonesia.

“Pastinya sih nggak tahu berapa, tapi sekitar Rp 15 juta.”

Yudmin ‘hanya’ butuh bujet minim karena ia selalu menerapkan prinsip traveling ‘irit’ dalam perjalanannya, mulai dari urusan transportasi, makan, hingga urusan penginapan.

Cara hitching Yudmin.

Dirinya mengaku lebih memilih untuk menumpang di rumah penduduk daripada menginap di hotel. Ia hanya perlu bantu-bantu untuk imbalan kebaikan sang pemilik rumah. Begitu juga soal makan, ia lebih memilih masak sendiri daripada makan di warung atau restoran. Sedangkan untuk transportasi, ia lebih memilih hitching daripada mengeluarkan uang untuk naik bus atau ojek yang super mahal.

“Saya juga pernah 5 hari hidup di atas kapal untuk bisa ke Sorong.”

Bersikap supel dalam perjalanan itu penting.

Untuk bisa sampai di tempat tujuan, Yudmin lebih memilih untuk menunggu kapal Pelni daripada naik pesawat yang harga tiketnya bisa berkali-kali lipat. Bahkan ia pernah naik kapal Pelni dan hidup lima hari di atas kapal hanya untuk bisa menyeberang dari Surabaya hingga ke Sorong.

Risikonya sih dari segi waktu, perjalanan jadi lebih lama. Tapi asyik kok! “

Dengan harga tiket kapal Rp 600.000,-, menurut Yudmin ia mendapat fasilitas yang cukup lengkap di Pelni, seperti makan tiga kali sehari dan tempat tidur. Cukup bikin irit karena di atas kapal dia tak perlu mengeluarkan uang untuk makan.

Selama keliling Indonesia, Yudmin lebih sering menemukan orang baik daripada orang jahat

Banyak orang baik di Indonesia!

Saat perjalanan, Yudmin sempat beberapa kali bertemu orang yang memiliki niat jahat, utamanya terhadap pendatang baru.

“Saya pernah beberapa kali ditodong dan di tipu di Bunaken, saat itu destinasi wisata belum begitu ramai seperti sekarang ini,”

Meskipun pernah ditipu dan ditodong beberapa kali, Yudmin mengaku jauh lebih sering menemukan orang baik di perjalanannya.

” Selama traveling sih saya lebih banyak bertemu orang baik daripada orang jahat…”

Pernah disangka sebagai teroris!

Ini cara hitching Yudha. Foto dari @catatanbackpacker

Hal paling apes saat traveling adalah saat disangka teroris saat di Rote

Perjalanan keliling Indonesia menyisakan banyak kesan dan pesan bagi Yudmin. Ia pernah disangka teroris dan hampir dipenjara.

“Singkat cerita, ada bom meledak, saya yang saat itu habis sholat subuh dan masih memakai sarung dan baju koko langsung ke tempat kejadian untuk melihat-lihat dan foto-foto. Habis itu balik lagi ke rumah penduduk yang saya tumpangi. Setelah jam 10, tiba-tiba ada polisi datang dan membawa saya ke kantor polisi dan menginterogasi saya, lalu di foto depan kanan kiri belakang dengan latar putih. Saya ditangkap karena saat itu brewok saya tebel banget dan ada orang yang lihat saya foto-foto saat kejadian, mereka pikir saya pelakunya, tapi ya udahlah.”

***

Traveling tak hanya berisi kisah indah. Mendengar cerita Yudmin, tentu kita sekarang paham, ada sangat banyak hal yang bisa terjadi di perjalanan. Namun, justru itulah yang akan menjadikan pengalaman berharga, bukan? Jangan takut melangkah!

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU