Meski Alat-alat Pendakian Ini Terkesan Remeh, Tapi Tetap Harus Rutin Dirawat

Cara merawat alat pendakian yang sering disepelekan, seperti sleeping bag, nesting, flysheet dan matras.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Satu hal yang paling saya benci selepas pendakian adalah beberes dan membersihkan alat-alat pendakian yang baru dipakai. Bukan berarti nggak tanggung jawab sih, kadang masih malas karena pegel-pegel yang belum hilang. Tapi mau bagaimanapun, alat-alat pendakian ini harus dibersihkan biar nggak cepat rusak.

Kamu juga mungkin sering merasakan hal yang sama. Ujung-ujungnya hanya alat-alat seperti tenda, tas, jaket dan sepatu yang Kamu bersihkan. Kamu jadi mengabaikan alat-alat lain yang terlihat sepele seperti nesting, kompor, atau sleeping bag (sb). Padahal alat-alat ini juga harus Kamu rawat dengan baik lho. Nah, ayo jangan malas-malas, cara merawat alat pendakian yang terlihat sepele ini ternyata nggak ribet kok.

Sleeping bag yang menurutmu nggak perlu dibersihkan itu sebenarnya justru wajib dibersihkan lho

bersihkan sleepingbag-mu sehabis pendakian agar tidak apek dan berjamur. Sumber foto

Dikalangan para pendaki sleeping bag lebih terkenal dengan nama panggilannya yaitu SB. SB menjadi salah satu alat pendakian yang kerap lolos dari pembersihan karena dianggap tidak terlalu kotor. Padahal seharusnya SB ini juga harus dibersihkan seusai digunakan untuk mendaki.

SB yang hanya disimpan tanpa dibersihkan akan bau apek, berjamur dan rusak. Jadi setidaknya jika ingin menyimpannya harus dalam kondisi bersih dan kering.

Cuci SB sesuai dengan jenis bahannya

Kalau SB yang Kamu punya hanya berbahan polar biasa, kamu bisa merendamnya dengan detergen. Biarkan sekitar 20-30 menit baru dikucek dengan tangan. Cara membilasnya pun tak masalah jika ingin diperas dengan dipelintir. Untuk mengeringkannya bisa dijemur di bawah terik matahari sehingga akan cepat kering.

Namun jika SB-mu berbahan polar dan parasit yang anti air, hindari penggunaan detergen. Kamu bisa menggunakan shampoo atau sabun bayi. Rendam selama kurang lebih 30menit, lalu kucek dengan tangan secara lembut. Bila ada noda yang sulit hilang dengan dikucek, gunakan sikat gigi bekas untuk menyikat.

Jika dengan cara ini noda masih saja ada, cukup dibiarkan saja. Setelah itu bilas dengan air dan peras air dengan cara menekan SB. Jangan memelintir SB karena akan merusak bahan parasitnya. Menjemurnya pun hanya diangin-anginkan saja, nggak boleh terpapar sinar matahari langsung.

Menyimpan SB dengan tepat agar tetap dalam kondisi baik

Kalau Kamu tipe orang yang sering mendaki atau camping, cukup menyimpan SB ini dengan digulung dan dimasukkan dalam kantong wadah SB. Namun jika Kamu jarang menggunakan SB ini lebih baik menyimpannya dengan cara digantung atau dihamparkan saja. Menyimpan SB dengan menggulung dalam jangka waktu lama akan membuatnya tertekan lama dan membuat bahan polar cepat rusak.

Kamu mungkin sering menelantarkan kompor begitu saja sehabis mendaki, jangan lakukan ini lagi ya gais

Meski didesain dengan bahan anti karat, kompor juga harus tetap dibersihkan sebelum disimpan. Sumber foto

Meski banyak kompor didesain dengan bahan anti karat, tapi itu nggak menjamin kompor tetap aman dari karat. Selagi Kamu malas membersihkannya sehabis dipakai, tentu saja kompor akan cepat rusak dan berkarat.

Cara membersihkan kompor cukup mudah kok. Kamu hanya perlu mengelap bagian permukaan kompor dengan tisu basah, lalu mengelap ualng dengan tisu kering. Tungug beberapa saat sampai benar-beanr kering baru dimasukkan dalam kantong khusus kompor.

Untuk menjaga kompor lebih tahan pada karat, terutama di bagian atas Kamu bisa menyemprot atau mengoleskan cairan anti karat. Kalau nggak ada, Kamu bisa gunakan cairan pelumas. Namun harus berhati-hati saat menyemprot atau mengoles cairan agar tidak mengenai bagian pematik api yang dapat memicu kerusakan kompor.

Nesting bisa jadi rumah bagi belatung jika tidak Kamu bersihkan dahulu sebelum disimpan

Nesting bisa jadi rumah belatung jika disimpan dalam keadaan kotor. Sumber foto

Saya pernah mengalami sendiri hal ini. Saat saya benar-benar lupa membersihkan nesting setelah mendaki dan hanya menyimpannya di gudang. Saat akan digunakan lagi, saya kaget karena ternyata sudah tumbuh beberapa belatung yang menurut saya sangat jorok.

Sejak saat itu saya kapok dan selalu membersihkan nesting setelah memakainya. Ternyata cara membersihkan nesting cukup mudah. Sama seperti Kamu mencuci alat makan, tapi hindari penggunaan spons kasar yang akan merusak permukaan nesting.

Kamu bisa mencuci dengan menggunakan spons yang halus. Jika ada noda pada nesting yang sulit dibersihkan, rendam dulu dengan campuran cuka dan air panas. Gosok dengan menggunakan sikat yang halus, lalu bilas bersih. Bagian luar nesting dapat digosok dengan kain microfiber atau spons pencuci piring biasa. Sebelum mengemasnya lagi, pastikan nesting dalam kondisi benar-benar kering.

Mencuci flysheet itu gampang kok, jadi jangan malas lagi untuk membersihkannya ya!

Cara merawat flysheet ternyata sangat mudah lho. Sumber foto

Flysheet merupakan pelindung tenda dom yang di pasang di bagian luar. Kain ini biasanya terpisah dari tenda. Gunanya untuk melindungi trenda ketika hujan agar air tidak langsung meresap di bagian tenda.

Flysheet ini kadang terabaikan dari pembersihan, padahal cara membersihkannya cukup mudah. Buka lipatan flysheet dan siram dengan air bersih. Gosok flysheet dengan sikat yang lembut atau spons. Jika sudah bersih bilas kembali dengan air dan cuci juga bagian sebaliknya. Biarkan flysheet terkena angin sampai benar-benar kering baru melipat dan menyimpannya.

Nggak perlu menyikat matras jika memang tidak terlalu kotor

Kalau matras tidak terlalu kotor cukup disiram dengan air bersih. Sumber foto

Matras pasti selalu Kamu bawa saat kegiatan pendakian. Matras biasanya dipasang di bagian dalam tas carier sebagai pembentuk body tas. Matras ini juga digunakan sebagai alas duduk dan alas tidur selama pendakian.

Kalau matras yang Kamu gunakan tidak terlalu kotor, Kamu hanya perlu menyiramnya dengan air saja untuk membersihkannya. Kalau matras terkena tanah dan nggak bisa hilang hanya dengan disiram air, Kamu boleh menyikatnya dengan serat sikat yang halus.

***

Karena setiap alat yang Kamu beli dengan sebuah usaha pasti memiliki makna tersendiri untukmu, maka rawatlah juga dengan sepenuh hati.

Ingat ya gais, alat-alat pendakian itu juga perlu dirawat dengan sepenuh hati. Kalau alat yang Kamu punya awet dan tahan lama kan enak, bisa dipakai jalan-jalan terus. Sisi positif lainnya, Kamu juga bisa menghemat uang untuk membeli peralatan mendaki. Jadi uangnya bisa Kamu tabung buat modak nikah. Eh!

 

Baca juga:

 

 

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU