Saat ini mendaki memang bukan lagi sebuah kegiatan ekstrim yang hanya bisa dilakukan oleh pencinta alam yang terkenal punya fisik kuat dan bekal ilmu kepencinta alaman yang mumpuni. Mendaki kini sudah seperti gaya hidup. Wanita berbusana syar’i yang terkenal lebih suka di rumah pun ikut andil dalam kegiatan yang cukup berbahaya ini.
Memang, bukan cuma wanita berbusana syar’i saja yang akhir-akhir ini banyak menghiasi gunung-gunung di Indonesia. Tapi pendaki syar’i lah yang paling membuat kami ketar-ketir. Bagaimana tidak, mendaki yang identik dengan busana pencinta alam yang simpel seperti celana lapangan malah ditinggalkan dan diganti dengan rok besar yang bikin susah berjalan saat mendaki. Padahal trek pendakian tak main-main terjalnya. Bagaimana jika tersandung rok panjang menjuntai itu terus masuk jurang?
Kami hanya khawatir jika dunia pendakian tak seindah bayangan.
Memang sih setiap wanita tidak diwajibkan untuk pakai celana lapangan, mau pakai busana terbuka dengan celana gemas dan tanktop atau berbusana Syar’i itu pilihan. Tapi sekali lagi, kami khawatir apalagi seorang sahabat pendaki syar’i bernama Eno Salsabil pernah curhat dengan kami tentang lika-liku pendakiannya yang dipenuhi dengan kata ‘Astaughfirullah’ karena busana yang ia gunakan.
“Tapi harus diakui, naik gunung pakai rok itu agak “berat”. Apalagi saat perjalanan melelahkan disertai hujan lebat. Rok bagian bawah yang basah, cukup memberatkan langkah,” ujarnya saat berbincang bersama tim Phinemo.
Kami tahu, kebanyakan pendaki wanita berbusana syar’i berniat naik gunung untuk melihat kebesaran ilahi, dan busana syar’i menunjukkan bahwa kita mendaki karena Allah, tapi jika busana itu malah mengancam keselamatan kita dan menempatkan kita dalam bahaya, apakah Allah juga ridho dengan niat kita? Allahualam sih.
Berbicara tentang gaya berpakaian saat mendaki, aman menjadi syarat pertama. Untuk kemudian nyaman menjadi syarat berikutnya. Jika memang ingin mendakai dengan mempertahankan syariat agama, lebih baik Anda pilah busana yang bukan hanya nyaman tapi juga aman.
Jika memang menghindari baju ketat, pilih saja celana longgar. Jangan terlalu saklek jika itu membuat kita dalam bahaya. Sekarang banyak sekali penjual baju outdoor yang menyediakan baju syar’i khusus pendakian yang aman, baik dalam segi syariat maupun dalam segi pendakian.